The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Thursday, October 12, 2006

Minggu Siang 2622006


MINGGU SIANG 2622006

Lepas dari Jonggol, kami memotong jalan untuk mencapai Cipanas
melintasi jalan pedesaan yang berbatu
sawah-sawah di kanan kiri jalan
dan banyak pangkalan ojek untuk bertanya

Seorang teman menanyakan apakah ia akan terus atau kembali
Tetapi tidak ada keraguan padanya,
jalan terus
Jarak dua kilometer atau delapan kilometer
tak dihiraukannya

Jalan mulai mendaki
penuh lubang
penuh batu
rusak parah seperti kubangan kerbau
Belok ke kanan, belok ke kiri
Anak-anak kecil berlarian mengejar mobil
untuk meminta uang receh

Dan tiba-tiba kami sadar
kabut ada dimana-mana
Mobil terus melaju
detik demi detik menit demi menit
hingga satu jam kami tidak melihat ada mobil lain

Kami merayapi punggung gunung
menyusuri keheningan atap bumi
Suara angin mendesir
menggoyangkan pucuk-pucuk pepohonan
dan tidak ada sinyal pada handphone

“Kabut adalah perbatasan antara kerajaan bumi dan kerajaan awan,”
bisik peri gunung padaku

Dan ketika akhirnya mobil pertama kami jumpai
semua bertepuk tangan
lalu mulai tampak rumah-rumah liliput
yang dihuni penduduk gunung

Kami pun meninggalkan punggung gunung yang berkabut itu,
perbatasan dengan kerajaan awan
Aku tak sempat menoleh lagi ke belakang
tetapi aku yakin peri itu masih di sana

Sawangan, Minggu, 12 Maret 2006
Urip Herdiman K.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home