The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, November 08, 2006

Bibir, Bibir, Bibir...

BIBIR, BIBIR, BIBIR...

(1)
dibibirnya yang seksi
kutemukan sepi
menanti pagi sendiri


(2)
dibibirnya yang basah
kutangkap resah
karena tak ada yang singgah

(3)
Apa yang kita ketahui tentang bibir? Bibir adalah pintu kecil ke alam semesta. Ada yang tebal, ada yang tipis. Ada yang lebar, ada yang mungil. Ada yang tersenyum, melengkung ke atas. Ada yang cemberut, melengkung ke bawah. Ada yang ramah, ada yang ceria, ada yang sinis, ada yang dower, dan ada yang manyun.

(4)
kulihat musim kemarau panjang
dibibirnya
yang gersang

(5)
kurawat bekas bibirnya
dibibirku
melalui tahuntahun yang beku

(6)
Apa yang kita rasakan tentang bibir? Mungkin bibir pertama atau bibir terakhir yang kita cium, kecuali kau menderita amnesia. Ada yang panas, ada yang hangat, ada yang dingin. Ada yang manis, ada yang pahit, ada yang asem. Ada yang basah merekah, ada yang kering kerontang. Dan ada yang mendesah... Aah!

(7)
aku menggigit bibirku
melihat bibir yang tertinggal
dibibir gelas

(8)
dan bibir siapa ini
tertinggal dibibirku
bersama mimpi yang melayang

(9)
Ketika bibir bertemu bibir, alam semesta pun bergerak melambat untuk memberi kesempatan penyatuan yin dan yang, positif dan negatif, siang dan malam, matahari dan rembulan, terang dan gelap, panas dan dingin.

Sawangan, 6 November 2006 - Jakarta, 8 November 2006
Urip Herdiman K.

2 Comments:

Blogger amethys said...

bibir adalah batas....batas waktu...he he he...percaya ga?
makanya ada dibibir senja...

11:39 PM  
Blogger ciplok said...

aku rindu bibir dia, begitu juga dengan kamu, ingin melihat bibirmu bergerak berbicara bebas bersama ku

11:19 PM  

Post a Comment

<< Home