The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, April 18, 2007

Dentang Lonceng Dari Hergest Ridge Hingga St. Antonius

DENTANG LONCENG DARI HERGEST RIDGE
HINGGA ST. ANTONIUS

1/
suara apa yang begitu mempesona dan mistis?
aku tak akan ragu mengatakannya,
pastilah lonceng

suara lonceng selalu membuat pikiran dan perasaanku
melayang jauh mundur ke masa silam
- kehidupan sebelum sekarang
pada suatu saat di suatu tempat...
mungkin dahulu aku seorang rahib atau pastur

2/
aku suka suara lonceng
sejak membaca beberapa novel yang berkisah tentang cinta
dan dihiasi sura lonceng yang semayup

pernah juga aku menonton film koboi
tentang sebuah kota yang porak poranda
dan sebuah geraja di tengah pertempuran
dengan loncengnya yang bergoyang diterjang peluru

tetapi yang paling nyata saat mendengarkan musikmusik rock
aku suka mendengarkan hergest ridge dari mike oldfield
yang dentang loncengnya memecah keheningan malam kelam
ada juga in the lap of the gods milik alan parsons
yang terdengar begitu jauh dan anggun
seolah akan ada para dewa yang lewat
atau high hopes dari pink floyd
yang gemanya mengayunayun

lalu seperti apa bunyi dentang lonceng gereja di kotabaru
yang didengar erika dan anton senja itu,
bertahuntahun lampau?

3/
ia menjemputku di losmen
lalu kami naik becak melewati malioboro
membelah sepenggal kota

gereja yang teduh dengan lukisanlukisan berlatarbelakang jawa
menghiasi dinding
suasana yang membumi
dan bilahbilah bambu di tengah menandai sedang ada renovasi

di dalam gereja, di tengah misa
tibatiba ia berkata padaku,
“wanitawanita dari kalangan kami banyak terbentur cinta
dengan priapria yang berbeda iman.”

hohoho...
ah, apa ia pikir cuma mereka saja?
hahaha...
aku tertawa di dalam hati
kadang dunia begitu sempit seperti hanya selebar daun kelor saja
tetapi kadang bisa begitu luas tanpa batas
: aku pun selalu terbentur pada wanita yang berbeda iman

4/
di luar, senja telah jatuh
kami berdiri di bawah menara
berbincangbincang

beberapa kali aku menatap ujung menara
menanti bunyi itu
hingga akhirnya kudengar dentang lonceng gereja
: teng...teng...teng...

sembilan kali berbunyi dengan jarak yang teratur
dan kemudian semakin cepat semakin rapat

kutatap ujung menara itu,
“rasanya terlalu dekat,”
pikirku.
“kurang syahdu.”

5/
sampai akhirnya
suatu senja di tengah hujan yang mengguyur lebat
tiga minggu kemudian menjelang paskah
kau kirimkan bunyi dentang lonceng gereja itu padaku
lewat sms

: teng...teng...teng...

begitu lama seperti katamu
“ya, untuk mendengarnya yang syahdu,
kurasa harus dari jauh,”
gumamku sendiri

jauh dalam waktu, jauh dalam jarak
bahkan tanpa perlu melihat di mana lonceng itu berada
dentang lonceng itu ternyata sudah berada dalam kepalaku...

Jogja, 18 Maret 2007 - Jakarta, 12 April 2007

Urip Herdiman K.

Catatan :
Gereja St.Antonius terletak di kawasan Kotabaru, Jogja.