Just The Two of Us
JUST THE TWO OF US
kita tinggalkan gereja st. antonius di kotabaru
menyusuri jalan sepi
di bawah rerimbunan pohon mahoni
melewati deretan toko bunga
lalu kau mencopot sepatumu
dan menggantinya dengan sandal
lalu kita menyeberangi jalan
melintas di atas kali code
masuk ke suryotaman
hingga kita duduk berdua di lesehan
suara langkah kaki kuda menarik andong
memecah genangan air
hmm...rasanya aku melihat si penyanyi dan peniup saxophone
di balik tirai hujan
hujan masih turun
di dalam becak hanya kita berdua
aku melihat siluet wajahmu dari samping
“I see the crystal raindrops fall
And the beauty of it all
Is when the sun comes shining through...”
dan kau bercerita banyak tentang duniamu
undangan profesor amerika dan beasiswa fullbright
aku memainkan pendulum di atas telapak tanganmu
hanya kita berdua yang coklat
sementara yang datang dan pergi putih semua
: apakah ini masih jogja
lalu kau ambil topi baret hitamku
dan bertanya,
“apakah aku sudah mirip penyanyi jazz?”
“And darling when the morning comes
And I see the morning sun
I want to be the one with you...”
hingga akhirnya taksi mengantarkan kita
kembali ke depan losmen
sesaat aku menatapmu
..........................
“Just the two of us
We can make it if we try
Just the two of us...”
...dan hujan masih turun sampai pagi
Sawangan, 25 Maret 2007 - Jakarta, 13 April 2007
Urip Herdiman K.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home