Malam Terakhir (Sajak-sajak Karna XIV)
MALAM TERAKHIR
(Sajak-sajak Karna XIV)
1/
Dengan siasat licik Krishna,
Drona, senopati kedua Kurawa,
pun harus gugur ditebas pedang Dristadyumna
2/
Penobatan Karna sebagai senopati perang selesai
dan ia berjalan ke arah tendanya didampingi Surtikanti
Di muka tenda, Karna berdiri diam,
menatap bintangbintang
yang menghiasi langit malam
Wajahnya bersinarsinar
penuh dengan senyum
3/
Di dalam tenda,
Karna duduk hening sesaat di tepi ranjang
kemudian ditatapnya Surtikanti
“Besok, aku akan maju perang sebagai panglima.
Doakan aku, Dinda!”
Surtikanti tersenyum dan mengangguk
“Tentu, Kakanda, aku mendoakanmu.
Tetapi mengapa Kakanda memilih Ayahanda Salya
sebagai kusir kereta perang Kakanda?”
“Aku ingin kusir kereta perangku setara dengan Krishna
yang menjadi kusir Arjuna, Dinda.”
“Memang benar Ayahanda setara dengan Krishna.
Namun Ayahanda tampaknya kurang senang.
Dan Kakanda sendiri tahu,
Ayahanda sendiri tidak pernah menyukaimu.”
Hening
“Dan bagaimana dengan kutukan Parasurama
bahwa Kakanda akan lupa dengan mantra brahmastra
pada saatsaat yang genting?
Lalu kutukan seorang pertapa yang tak dikenal itu,
bahwa roda keretamu akan amblas pada saat yang menentukan?
Aku khawatir semua itu akan terjadi esok hari
saat Kakanda bertempur hidup dan mati.”
“Aku tidak akan menyerah,
dan tidak pernah menyerah
sampai hal itu benarbenar terjadi, Dinda.”
Diam
Karna menatap Surtikanti dan mengangguk
“Sudah malam, Dinda, aku perlu istirahat.”
Ia pun merebahkan dirinya di pembaringan
Sawangan, 25 Desember 2005 - Jakarta, 13 Maret 2007
Urip Herdiman K.
1 Comments:
adidas yeezy
kyrie 5 spongebob
lebron shoes
jordan 6
yeezy
adidas yeezy boost 350 v2
golden goose outlet
curry shoes
adidas yeezy
kd13
Post a Comment
<< Home