The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, June 20, 2007

Malam Terakhir (Sajak-sajak Karna XIV)

MALAM TERAKHIR
(Sajak-sajak Karna XIV)

1/
Dengan siasat licik Krishna,
Drona, senopati kedua Kurawa,
pun harus gugur ditebas pedang Dristadyumna

2/
Penobatan Karna sebagai senopati perang selesai
dan ia berjalan ke arah tendanya didampingi Surtikanti

Di muka tenda, Karna berdiri diam,
menatap bintangbintang
yang menghiasi langit malam

Wajahnya bersinarsinar
penuh dengan senyum

3/
Di dalam tenda,
Karna duduk hening sesaat di tepi ranjang
kemudian ditatapnya Surtikanti
“Besok, aku akan maju perang sebagai panglima.
Doakan aku, Dinda!”

Surtikanti tersenyum dan mengangguk
“Tentu, Kakanda, aku mendoakanmu.
Tetapi mengapa Kakanda memilih Ayahanda Salya
sebagai kusir kereta perang Kakanda?”

“Aku ingin kusir kereta perangku setara dengan Krishna
yang menjadi kusir Arjuna, Dinda.”

“Memang benar Ayahanda setara dengan Krishna.
Namun Ayahanda tampaknya kurang senang.
Dan Kakanda sendiri tahu,
Ayahanda sendiri tidak pernah menyukaimu.”

Hening

“Dan bagaimana dengan kutukan Parasurama
bahwa Kakanda akan lupa dengan mantra brahmastra
pada saatsaat yang genting?
Lalu kutukan seorang pertapa yang tak dikenal itu,
bahwa roda keretamu akan amblas pada saat yang menentukan?
Aku khawatir semua itu akan terjadi esok hari
saat Kakanda bertempur hidup dan mati.”

“Aku tidak akan menyerah,
dan tidak pernah menyerah
sampai hal itu benarbenar terjadi, Dinda.”

Diam

Karna menatap Surtikanti dan mengangguk
“Sudah malam, Dinda, aku perlu istirahat.”

Ia pun merebahkan dirinya di pembaringan

Sawangan, 25 Desember 2005 - Jakarta, 13 Maret 2007

Urip Herdiman K.