The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Monday, July 02, 2007

Tales From Psychobabble Dreams

TALES FROM PSYCHOBABBLE DREAMS

1/
Tell you ‘bout a dream that I have every night
Tell you ‘bout a dream that I have every night
It ain’t kodachrome and it isn’t black and white
…..”

2/
Dinihari, aku terjaga sendiri di tengah sepi, ketika mimpi berakhir dan Serapis, dewa mimpi berlalu. Aku mencoba mengingat dunia yang penuh warna, pemandangan surealistik empat dimensi, tetapi yang tertinggal selalu hanyalah warna hitam dan putih. Semakin jauh, semakin kabur menyisakan abuabu dan tandatanya.

3/
Aku punya mimpi setiap malam, setiap saat, dalam tidurku. Dan aku yakin kau juga punya mimpi setiap malam dalam tidurmu. Setiap orang punya mimpi, sekalipun mungkin bukan pemimpi.

Apakah kau bertanyatanya tentang mimpimimpimu? Apa yang ingin disampaikan mimpimimpi yang selalu datang dalam tidur kita? Apa mimpi membawa pesan dari kehidupan lalu? Ataukah pesan dari masa yang akan datang?

Banyak cerita tentang dunia mimpi. Kitabkitab suci penuh dengan kisahkisah tentang mimpi prophetic. Kisah tentang mimpi Pharaoh yang diinterpretasikan oleh Nabi Yusuf sebagai bencana yang akan menimpa negerinya. Kisah tentang perjalanan Isra Mi’raj Mabi Muhammad ke langit ketujuh. Kisah tentang kelahiran Siddharta yang didahului mimpi ibunya, Ratu Maya.

Karna yang bermimpi dikunjungi Batara Surya untuk memperingatkan tipu muslihat Batara Indra. Dan mimpi Chuang Tzu yang terkenal sehingga ia bertanyatanya, apakah ia manusia yang bermimpi bahwa ia kupukupu, ataukah ia kupukupu yang bermimpi bahwa ia manusia.

4/
Sejarah peradaban dunia digerakkan oleh mimpimimpi para pemimpi besar. Mereka mungkin adalah orangorang genius atau orangorang gila, karena seperti pepatah Belanda mengatakan, genius dan gila adalah dua sisi mata uang logam yang sama.

Alexander The Great, Julius Caesar, Jenghis Khan, Napoleon Bonaparte, Otto von Bismarck, Adolf Hitler, Christopher Columbus, Francis Drake, Leonardo da Vinci, Galileo Galilei, Albert Einstein, hanya untuk menyebut segelintir nama dari sekian banyak bintang di langit sejarah. Kau bisa tambahkan lagi nama lain sesukamu.

Seorang ilmuwan menemukan rumusan kimia dalam mimpinya. Seorang komponis mendengar sebuah komposisi yang luar biasa dalam mimpinya dan menulis ulang apa yang didengarnya. Seorang penyair menuliskan puisi yang dilihatnya di dalam mimpi. Salah satu mitos tentang Tai Chi adalah pertarungan antara seekor bangau melawan seekor ular dalam mimpi seorang pendekar. Seorang pria bermimpi tentang perang besar yang menghancurkan dunia dan ia menyelematkan seorang anak kecil, yang mana anak kecil itu kemudian menjadi penyebab Perang Dunia Kedua. Ah, terlalu serius ya, seperti pelajaran sejarah?

5/
Aku selalu bermimpi tentang jarum, pedang dan tombak yang beterbangan. Suasana riuh pertempuran. Mungkinkah aku dahulu seorang ksatria atau prajurit?

Saat sedang sakit dan demam tinggi, aku selalu bermimpi meluncur di dalam terowongan penuh cahaya. Dan pernah aku berkenalan dengan seorang wanita, yang namanya sudah kuketahui terlebih dahulu lewat mimpi beberapa hari sebelumnya. Kau percaya pada apa yang kuceritakan ini?

6/
Aku membaca beberapa buku tentang mimpi. Kutemukan Serapis dan serapea, kuil mimpinya, di Memphis dalam ceritacerita lama Mesir. Hypnos, dewa tidur , dan putranya Morpheus, dewa mimpi, dalam mitologi Yunani. Aesculapius dan kuil mimpi untuk mencari penyembuhan di Delphi. Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung dalam dongeng psikologi modern tentang interpretasi mimpi.

Freud mengatakan bahwa mimpi adalah jalan raya menuju alam tidak sadar. Mimpi memungkinkan kita mengungkapkan hasrat naluriah yang tidak diterima masyarakat, dan biasanya berkaitan dengan seks. Sementara Jung berpendapat bahwa mimpi mengkomunikasikan sesuatu dari alam tidak sadar ke alam sadar dan tidak selalu berkaitan dengan seks. Hehehe… Mereka berdua, guru dan murid, memang akhirnya berpisah jalan. Goodbye!

Dan kepalaku berdenyutdenyut. Yang ini bukan mimpi, tetapi pening memikirkan mimpi dan kau. Kau bertanya, saat kita makan malam bersama, seperti apa rasanya dicium. Astaga, kau belum pernah dicium pacarmu? Ah, aku ingin menciummu bukan dalam mimpi. Aih…!

Plak!
“Auuwww! Hey, kau menamparku.“

7/
Apa yang bisa kukatakan lagi padamu? Aku percaya seperti orangorang dahulu, karena mimpimimpi tidak pernah berubah selama ribuan tahun, bahwa mimpi adalah pintu gerbang atau jembatan ke dunia lain yang paralel di sebelah dunia kita yang nyata. Sebuah dunia dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan kembali. Mungkin mimpi adalah sebuah cara jiwa untuk berkomunikasi, baik dengan kita di dunia nyata maupun dengan sesama jiwa. Perjalanan lintas batas antara dua dunia.

Mimpi adalah wilayah jiwa, bukan wilayah pikiran. Psikologi bicara tentang pikiran dan jiwa, tetapi ketika bicara mimpi, banyak orang yang tidak senang mengatakannya sebagai omong kosong psikologis. Hohoho…

Mimpi ibarat cermin yang tidak bisa berbohong, menangkap semua yang ada di permukaan maupun di bawah permukaan, terlihat maupun tidak terlihat. Tidak ada satu pun yang terlupakan oleh jiwa. Dia merefleksikan semua persoalan kita di dunia nyata, dan memberikan alternatif pemecahan masalah. Ada pepatah lama yang mengatakan bawalah masalahmu dalam tidur, maka kau akan temukan jawaban di dalam sana. Kau percaya padaku? Nanti kukirimkan bunga mimpi padamu saat tidur.

Ugh!
“Hey, kau mencubitku!”

8/
Ini bukan lagi zamannya Serapis atau Morpheus. Aku selalu ingin tahu apa arti dari mimpimimpiku. Walau aku tahu tidak mudah untuk membacanya. Membaca mimpi mungkin hal yang sulit, tetapi aku tertarik uuntuk mencobanya. Mimpi yang tidak diinterpretasikan seperti surat yang tidak pernah dibaca, kata Erich Fromm.

Dan aku yakin, mungkin mimpi juga adalah salah satu chiffer dari Transendensi untuk Eksistensi yang harus dibaca. Karena Transendensi tidak pernah berhenti berbicara kepada kita, Eksistensi, sekalipun kitabkitab suci telah diturunkan. Demikian aku berangkat dari pandangan Karl Jaspers.

9/
Oke, mungkin aku terlalu jauh. Tidak apa. Ketika aku melihat jarum, pedang dan tombak, mungkin aku berjalan mundur masuk dalam kehidupan yang lampau. Lalu ketika aku merasa pernah berada di suatu tempat, pernah mengenal seseorang, pernah mengalami sebelumnya, aku yakin, sudah mengalaminya terlebih dahulu di dalam mimpi, tak peduli aku mundur atau aku maju. Di dunia yang paralel, tidak ada konsep waktu seperti di dunia nyata. Eh, maaf, aku kelihatan sok pintar ya…?

Cup…cup…cup…
“Kau menciumku? It’s not a dream!”

10/
Dan saat aku bermimpi bertemu denganmu, aku yakin jiwaku keluar dari tubuh dan bertemu dengan jiwamu. Saling mencari, saling menanti. Kita adalah teman jiwa. Tetapi kita tidak pernah tahu pasti, hanya saling menduga dan bertanyatanya, karena yang tertinggal hanyalah hitam dan putih, menjadi abuabu.

Suara serak Elmer Gantry terus terngiang sejak aku mengenalnya tahun 1982. Menterorku dalam mimpi.

11/
“..…You’re readin’ my mind you won’t look in my eyes
You say I do things that I don’t realize
But I don’t care it’s all psychobabble rap to me
…..”

Jakarta, 14 Juni 2007 – 3 Juli 2007

Urip Herdiman K.

Catatan :
Diinspirasikan dari lagu Psychobabble, milik The Alan Parsons Project
dalam album Eye In The Sky, 1982.