The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Sunday, July 22, 2007

Wajah dan Topeng Saat Bercermin

WAJAH DAN TOPENG SAAT BERCERMIN

aku menatapnya,
“siapakah kau? apakah kita saling mengenal?”
kataku bertanya padanya

aku menatapnya lagi,
wajah yang ada di dalam cermin
matanya, hidungnya
telinganya, rambunya
dagunya, bibirnya…

aku menatap wajah itu,
topeng yang menyembunyikan jati diri
“siapakah kau?
sejarawan,
penyuka arkeologi,
peminat filsafat,
pencinta musik rock,
seorang sekuler yang selalu sinis pada agama,
pejalan sunyi di jalur spiritual,
seorang buddhis dalam berpikir,
penggila sepakbola supporter Arsenal,
golput dalam pemilu dan pilkada,
penyuka betisbetis cantik nan aduhai…aih,
pemimpi,
atau penyair?
siapakah kau?”

ah…mungkin bukan hanya aku saja yang punya banyak topeng
karena semua tergantung situasi dan kondisi

aku menatap ia yang sedang menatapku,
“apakah kau orang yang sama denganku
saat aku lulus dari perguruan tinggi?
apakah kau orang yang sama denganku
saat aku lulus dari sekolah menengah?
apakah kau orang yang sama denganku
saat aku dilahirkan?
apakah kau orang yang sama denganku
saat aku berkencan dengan seorang perempuan?”

ia, wajah itu, topeng di dalam cermin menatap diriku
dan mengernyitkan dahinya,
“siapakah kau? apakah kita saling mengenal?”
katanya balik bertanya,
“apakah kau orang yang sama denganku?”

“Kring!!!”

telepon berdering dan kuangkat
“selamat malam. bisa bicara dengan mas…”
tanya suara lembut dari seberang sana

“maaf, ia sedang tidak ada…”
jawabku,
entah siapapun aku

Sawangan, 22 Juli 2007

Urip Herdiman K.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home