The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Friday, September 21, 2007

Mourinho, The Special One

MOURINHO, THE SPECIAL ONE

Kursi manajer sepakbola adalah kursi yang panas. Penuh dengan tekanan dan tuntutan. Ron Atkinson pernah mengatakan bahwa manajer yang brilyan ada banyak, manajer yang hebat juga tidak kurang, tetapi manajer yang beruntung hanya ada satu, yaitu manajer yang mengangkat piala di akhir musim kompetisi.

Kau termasuk manajer yang beruntung, karena prestasimu mengkilap, di usia belum setengah abad. Dari liga domestik yang paling prestisius, piala federasi yang tertua, piala liga, hingga piala di antara para juara. Siapa yang bisa membantah bahwa tangan dinginmu memiliki sentuhan midas, menjadikan semua yang kau sentuh emas?

Ada manajer yang mau bersabar untuk membangun timnya dan memetik hasil kemudian. Mencetak bintang dan meraih gelar tinggal menunggu waktu. Ada pula manajer yang hanya meminta uang untuk membeli bintang dan membeli kesuksesan. Kau pernah berada di kedua sisi tersebut.

Tampan, arogan , cerdas dan seksi. Demikian orang-orang melihatmu. Kekuranganmu, atau mungkin itulah kelebihanmu, adalah mulutmu yang seperti ember, yang dari sana mengalir sumpah serapah mengguncang Inggris dan Eropa. Dan kau menyebut dirimu sendiri sebagai The Special One, yang membuat banyak pihak, bintang dan para legenda yang dihormati, murka. Kau masih anak kemarin sore, kata mereka bersungut-sungut.

Isu pergantian dirimu tak pernah hilang sama sekali, sekalipun dibantah berulangkali, Karena ada asap ada api. Ada api maka ada asap. Dan bantahan itu tidak pernah memadamkam sumber api. Hubungan yang terus memburuk dengan sang taipan pemilik klub, yang dari ladang-ladang minyaknya di Siberia mengalir euro, pounds dan dollar, membeli semua yang diinginkan. Namun gelar domestik saja tidaklah cukup. Sang taipan ingin mahkota yang lebih tinggi. Mahkota di antara para juara. Dan ia menginginkan di akhir musim ini. He’s the boss.

Mungkin semuanya terkejut, hingga seorang perdana menteri pun harus ikut berbicara. Tetapi aku percaya bahwa ketika satu pintu telah kau tinggalkan di belakang, maka akan ada banyak pintu lain yang terbuka untuk orang sepertimu. Seperti yang kau katakan sendiri, bahwa kau tak akan kesulitan mencari klub yang berambisi dan menginginkan mahkota.

Ke mana kau pergi, selalu ada pintu yang terbuka, ada angin yang bertiup, ada kegaduhan, keguncangan, gairah, sumpah serapah, dan mahkota juara. Aku tidak ragu. Sepakbola membutuhkan semuanya, magnet yang atraktif, magnet yang menyihir media dan dunia.

Tetapi aku bukanlah penggemarmu, walau menghargai apa yang telah kau capai.

Jakarta, 21 September 2007

Urip Herdiman K.

Catatan :
Jose Mourinho, mengundurkan diri dari posisinya sebagai Manajer Chelsea FC, pada Kamis, 20 September 2007.

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

keyakinan diri
walau kelihatan sombong
bisa mengangkat diri

namun kena percaya
kesombongan
tak bisa dimiliki abadi

4:15 AM  

Post a Comment

<< Home