The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Tuesday, October 09, 2007

Anak-anak Matahari Penjaga Pintu

ANAK-ANAK MATAHARI PENJAGA PINTU

Sama-sama anak matahari yang menjaga pintu,
pagi dan senja tak pernah saling bertemu muka.

Pagi selalu berdiri di timur dan bertugas membuka pintu,
membiarkan sinar mentari bertamu dengan hangat.
Sementara mereka, orang-orang,
bergegas menuju tempat kerja untuk memeras keringat dan mencari uang.
Makan pun di jalan, stasiun, terminal atau kantor.
Semuanya dandan, semuanya wangi.
Berharap ketemu pacar terang dan atau pacar gelap dalam perjalanan.

Senja selalu berdiri di barat dan bertugas menutup pintu,
membiarkan mentari pergi ke balik cakrawala mengejar mimpi.
Ada yang bergegas langsung pulang, karena ingat keluarga…(aih!),
tetapi ada pula yang singgah dahulu ke kafe atau klub,
untuk menyirami cinta gelap dan birahinya, sebelum sampai rumah.
Sekadar selingan, keluar dari rutinitas yang menjemukan.

Pagi dan senja saling mengetahui bahwa mereka ada dan saling merindukan.
Mereka berkirim kabar melalui angin yang membawa berita,
melintasi piringan jam dinding.
Tetapi itu tidaklah cukup.
Dan mereka pun memutuskan untuk saling berkirim kartu pos.

Senja menerima kartu pos dari pagi, dan membaca kata-katanya,
”Ini aku, pagi.
Ayah datang dari timur membawa kehangatan.
Lihat senyumnya!”

Pagi menerima kartu pos dari senja, dan membaca kata-katanya,
”Ini aku, senja.
Ayah pergi ke barat mengejar mimpi.
Lihat punggungnya!”

Sawangan, 7 Oktober 2007

Urip Herdiman K.