The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Thursday, November 15, 2007

{Diskusi 2 Pekan Apsas} Concept Anthology (2)

Concept Anthology :
Alternatif Dalam Penggarapan Kumpulan Puisi

(Bagian 2)

Beberapa Contoh Album Konsep

Banyak karya sastra yang dijadikan album konsep oleh kelompok-kelompok musik progressive rock dan non-progressive, tetapi tidak semua album konsep harus berdasarkan karya sastra. Pink Floyd menghasilkan banyak album konsep, seperti Dark Side of The Moon (1973), Wish You Were Here (1975), Animals (1977, didasarkan pada novel Animal Farm milik George Orwell), The Wall (1979) dan The Final Cut (1983). Album terakhir ini, terinspirasi dari Perang Falklands, 1982.

Rick Wakeman menghasilkan album-album Journey to The Center of The Earth berdasarkan novel Jules Verne dan 1984 berdasarkan novel George Orwell. Anthony Philips juga menghasilkan album 1984 yang suram, juga dari novel Orwell ini.

The Alan Parsons Project (APP), yang notabene bukan kelompok progressive, banyak menghasilkan album konsep, seperti Tales of Mystery and Imagination of Edgar Allan Poe (1976) dari karya-karya Edgar Allan Poe, dan I Robot (1977), adaptasi dari novel Isaac Asimov. Namun APP juga menghasilkan album konsep yang tidak berdasarkan karya sastra, seperti Gaudi (1987), yang diinspirasikan dari kehidupan Antonio Gaudi, arsitek dan seniman Spanyol yang membangun katedral La Sagrada Familia di Barcelona dan tidak pernah selesai. Atau ada contoh lain, Mike Oldfield mengeluarkan album The Songs of The Distant Earth, sebuah perjalanan musikal menjelajahi angkasa luar.

Tentu masih akan ada banyak lagi kelompok musik maupun para solois progressive rock yang menghasilkan banyak album konsep. Dan kecenderungn itu kini tidak lagi dimonopoli oleh pemusik-pemusik prog-rock saja.

Album konsep yang banyak diakui sebagai album konsep yang pertama dan monumental adalah Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band dari The Beatles, 1967, padahal The Beatles bukanlah kelompok progressive rock. Budiarto Shambazy, wartawan musik Kompas menulis pada 19 Desmeber 2003 tentang album ini sebagai beikut,” Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band adalah album rock ‘n’ roll terpenting yang pernah dibuat, yang merupakan petualangan tak terbatas baik dalam konsep, suara, penulisan lagu, sampul depan maupun teknologi rekaman”.
Koran Tempo (30/7/2006) dalam artikelnya berjudul Sastra Dalam Irama Rock menulis tentang album Animals , 1977, milik Pink Floyd sebagai berikut,”…materinya tergarap baik, kaitan antar lagu yang erat, serta melodi dan teksturnya yang menghanyutkan. Semua ini masih ditambah pembuka dan penutup yang ringkas, ringan, elegan, dan melegakan, menjadikan Animals sebagai album konsep yang matang dan jitu.”

Album Pink Floyd lainnya yang juga merupakan album konsep adalah Dark Side of The Moon, 1973. Budiarto Shambazy menulis pada Kompas (23/5/2007) bahwa Dark Side ditampilkan lewat album konsep dengan tema tentang kehidupan dan kematian serta mempunyai kekuatan dalam penulisan lirik oleh Roger Waters dan teknik rekaman modern oleh Alan Parsons .

Demikianlah album konsep dalam ranah industri musik rock, khususnya progressive rock. Album konsep bisa berasal utuh dari karya sastra, bisa juga tidak dari karya sastra. Namun umumnya dalam album konsep, satu lagu dengan lagu berikutnya, dari awal sampai akhir, baik ada liriknya maupun tanpa lirik (instrumentalia), selalu saling terkait satu sama lain, selalu ada benang merahnya.

Istilah ‘album konsep’ dari dunia musik, saya pinjam dan menjadi ‘antologi konsep’ yang saya sebutkan di atas. Jika dunia musik rock meminjam dan mengadaptasi karya-karya sastra, tidak ada salahnya kita meminjam metode kerja mereka dalam menggarap antologi.
Tetapi apa dan bagaimana antologi konsep ini? *** (Jakarta, November 2007/UHK)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home