The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, November 28, 2007

Kupu-kupu, Chuang-Tzu dan Lorenz

KUPU-KUPU, CHUANG-TZU DAN LORENZ

: Vee

1/
Suatu pagi yang cerah, seekor kupu-kupu masuk ke dalam ruang tamuku.
Mataku mengikutinya kemanapun ia pergi.

Kupu-kupu selalu terbang bebas membawa kerendahan hati,
pengorbanan, perdamaian dan cinta.
Ada yang mengatakan kehadiran kupu-kupu akan membawa tamu.
Ada juga yang mengatakan akan ketemu jodoh.

Adakah tamu yang akan datang karenanya?
Atau adakah pesan yang ia bawa dari seseorang?

2/
Alkisah di zaman dahulu kala,
Chuang Tzu, seorang filsuf di China, tertidur.
Dalam tidurnya ia bermimpi menjadi seekor kupu-kupu
yang selalu terbang kesana-kemari.
Bebas, riang gembira dan bahagia.

Ketika ia terjaga dari mimpinya, ia mencoba mengingat-ingatnya.
Dan perlahan-lahan ia pun bertanya pada dirinya sendiri.
Apakah ia seorang manusia yang menjelma menjadi seekor kupu-kupu
dalam mimpinya,
ataukah ia seekor kupu-kupu yang menjelma menjadi seorang manusia
dalam kehidupan nyata?

Aku tersenyum menatapnya.
“Apakah kau seseorang yang nyata atau memang hanya seekor kupu-kupu?”
kataku bertanya

Ia pun terbang lagi

3/
Di zaman modern ini, kupu-kupu menjadi menarik
ketika orang bicara tentang efek kupu-kupu dalam teori chaos,
temuan tidak sengaja Edward Lorenz,
seorang professor meteorologi di MIT,
tahun 1961.
Sehingga terkenal dengan kata-katanya,
”Apakah kepak sayap kupu-kupu kecil di hutan belantara Brazil
akan menghasilkan angin tornado di Texas?”

Apakah segala sesuatu di alam semesta ini selalu saling terkait?
Begitu tipis batasan di antara keteraturan dan kekacauan,
lebih tipis dari yang pernah kita pikirkan.

Aku percaya bahwa segala sesuatu saling terkait.
Yang satu mendahului yang lain, yang satu di belakang yang lain.
Yang satu menyebabkan yang lain.
Tidak ada yang kebetulan.

4/
Kupu-kupu selalu ada di dekat kita, setiap saat,
mungkin di halaman rumah pada pagi yang cerah,
siang yang terik atau senja yang romantis.
Tetapi mungkin tidak semuanya sempat memberikan perhatian.

Kupu-kupu yang mungil dan cantik, dengan sayap penuh warna,
hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain.
Terkadang tersesat masuk ke dalam rumah.

Aku masih menatapnya.
“Kau tidak perlu menjawabnya, sekarang atau nanti,”
kilahku pendek.
“Biar waktu yang akan menjawabnya.”

5/
Kau adalah kupu-kupu itu sendiri,
yang selalu bebas dan ceria, penuh warna.
Tidak masalah apakah kau seseorang yang menjelma sebagai kupu-kupu,
ataukah seekor kupu-kupu yang menjelma sebagai seseorang.
Tidak masalah apakah kau menyebabkan sesuatu di tempat lain.
Mungkin ada yang tiba-tiba jatuh hati padamu, mungkin juga tidak.

Tetapi apakah kepak sayap kecilmu
selalu membuat banyak orang jatuh hati terpanah?
Aih!

Jakarta, 26 – 29 November 2007

Urip Herdiman K.