The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Thursday, November 15, 2007

Narcissus Jatuh Dari Langit

NARCISSUS JATUH DARI LANGIT

“Jeblug!”

Narcissus tiba-tiba jatuh dari langit,
dan terkejut setengah mati
menemukan ada banyak orang yang menjadi narsis,
atau mengaku narsis,
sementara ia tidak lagi menemukan banyak telaga, kolam, sendang, dan situ
untuk mereka bercermin menatap diri mereka.
Karena semuanya telah banyak yang dikubur
di bawah gedung-gedung tinggi atau perumahan.

Narcissus masuk ke sebuah galeri besar dekat Stasiun Gambir, tempat sebuah pameran keramik digelar, dan ia merasa geli melihat pria-pria berdandan seperti perempuan, dengan puting susunya ditindik dan diganduli anting-anting.

Ia pun melata dan merayap di jalan-jalan kota, melangkah ke dalam mall, plaza, center, square dan gedung-gedung tinggi lainnya. Ia melihat orang-orang yang berlatih fitness, aerobik dan semua jenis latihan untuk membentuk tubuh yang indah. Dan ia sadar bahwa ia telah ketinggalan zaman. Tidak perlu air bening untuk menatap diri sendiri, karena sudah ada banyak sekali cermin untuk menatap dan mengagumi wajah dan tubuh.

Yang pria ingin kelihatan muda dan gagah perkasa. Takut kehilangan rambutnya yang terus rontok. Takut dengan keriput. Takut dengan lengan yang menggelambir. Takut dengan perut yang gendut. Takut dengan pinggang yang melebar kemana-mana. Mereka berlatih membentuk tubuh agar punya perut six pack, mengencangkan otot, dan meningkatkan pesona untuk menarik lawan jenis.. Mereka narsis, tetapi tidak menolak berhubungan dekat dengan yang lembut-lembut. Tidak jelas, apakah mereka heterosex atau homosex. Apa bedanya? Hohoho…

Yang wanita ingin kelihatan muda dan cantik. Takut kehilangan pesonanya. Takut payudaranya turun. Takut tubuhnya tidak lagi sintal. Takut pantatnya tidak lagi semok. Takut pahanya menjadi tidak menarik lagi. Mereka berlatih membentuk tubuh agar tetap langsing, syukur bisa seksi seperti gitar spanyol. Aih!

Lebih terkejut lagi ia saat menemukan orang-orang betah duduk berjam-jam di depan layar komputer, menatap situs atau blognya sendiri. Orang-orang itu sedang memandangi diri mereka sendiri melalui tulisan dan foto yang dipajang.

Narcissus pening kepalanya, terhuyung-huyung dan kemudian ia melihat poster besar David Beckham. Diam-diam ia menyingkir merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan si pria metroseksual jagoan tendangan bebas itu.

Tiba-tiba ia merasa sepi, tidak ada air bening yang tergenang agar ia bisa menatap wajahnya. Yang ada hanya aspal dan air keruh berwarna kecoklatan.

Jakarta, 9 Oktober – 16 November 2007

Urip Herdiman K.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home