Seorang Buddha yang Tak Dimengerti
SEORANG BUDDHA YANG TAK DIMENGERTI
Bila Acarya Chan Wuzu Fayan bertemu dengan bhiksu-bhiksu yang penuh integritas dan pantas untuk dipromosikan, di dalam pertemuan-pertemuan pribadi ia akan mengabaikan mereka dengan tidak mengucapkan satu kata pun atau menunjukkan tanda-tanda sapaan.
Jika ia melihat mereka yang berprasangka buruk dan tercemar batinnya, suka menjilat dan penuh muslihat, rendah tingkah lakunya, ia akan bersikap ekstra baik dan hormat pada mereka. Tidak ada orang yang mengerti sikapnya ini.
Pilihan Wuzu tentang mana yang harus diambil dan mana yang harus dibuang, selalu ada alasannya.
(Tambahan Geng Longxue untuk ceramah Wuzu)
Catatan : Dipetik dari “Dua Angin : Seni Kepemimpinan Zen” , Jilid 1. Oleh : Thomas Clearly. Penerjemah : Swarnasanti. Yayasan Penerbit Karaniya, Bandung, 1996, halaman 35 ***
Labels: Refleksi Spiritual
2 Comments:
Terus maksudnya apa? apa semacam filosofi jawa kuno yang dipangku mati (huruf jawa) semacam itu?
Jika tidak tujuannya apa?
Kupas lebih dalam lagi dong..
saya suka tulisan macam ini....
Saya cuma mengutip dari sebuah bukum dan tidak menambah atau menguranginya. Kalau saya tambah, artinya saya menginterpretasikannya.
Jadi silakan baca dan interpretasi sendiri tanpa intervensi dari saya. Oke, kan, May?
Atau kamu suka saya menambahkan interpretasi saya?
Post a Comment
<< Home