The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, January 02, 2008

Pergantian Tahun

PERGANTIAN TAHUN

Pesta tahun baru sudah selesai. Tahun lama berlalu, tahun baru telah datang. Kalender lama disimpan atau dibuang, kalender baru dipajang.

Pergantian tahun selalu disambut dengan pesta, hura-hura dan belanja, belanja, belanja. …. Belanja memang sudah menjadi agama baru hehehe... Semua hari besar keagamaan maupun hari besar nasional, semua hari libur apalagi libur panjang, ditandai dengan tingkat konsumsi yang gila-gilaan. Mungkin masyarakat kita tidak tahu mau berbuat apa dengan uang mereka. Tetapi juga tidak ada yang bisa disalahkan, tokh, itu uang mereka.

Masyarakat berpesta, tidak peduli dengan ramalan cuaca yang mengatakan akan hujan lebat, dan banjir yang mengintai. Masyarakat sudah sumpek dan suntuk. Sumpek dan suntuk dengan penghidupannya yang tidak meningkat, dengan segala macam persoalan hidup yang tidak habis-habisnya, dengan segala bencana alam dan musibah yang terus mendera. Sementara para pejabat dan politisi kita terus melenggang dengan kesenangannya. Bahkan seorang pejabat kita, kekayaan pribadi dan keluarganya meningkat luar biasa, menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia, sementara urusannya di Sidoarjo belum selessai.

Memang ada semacam ketidak adilan sosial di sini. Tetapi membereskannya juga tidaklah mudah. Orang kita, lebih senang dan lebih mudah berbicara daripada harus bekerja keras mengatasinya, terutama saat harus berkorban untuk mendahulukan kepentingan publik yang lebih luas daripada kepentingan pribadinya. Akh…emang gue pikiran.

Setelah pesta berlalu, lalu apa? Membikin resolusi? Hampir semuanya melakukan resolusi. Soal berhasil atau tidak, ya, itu urusan nantilah. Tokh evaluasi baru dilakukan di akhir tahun yang baru kita mulai ini.

Selamat tahun baru, selamat berhujan ria, selamat kebanjiran. Santai saja, bantuan pasti datang, walau mungkin terlambat. Dan silakan mencaci maki. *** (Januari 2008, Urip Herdiman K.)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home