The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Sunday, March 30, 2008

Lidah Buaya, Moncong Buaya Atau Ekor Buaya?

LIDAH BUAYA, MONCONG BUAYA ATAU EKOR BUAYA?

Setiap hari Sabtu atau Minggu, jika saya sedang di rumah, selalu ada ibu-ibu kompleks perumahan tempat saya tinggal, yang datang ke rumah sayauntuk meminta tanaman lidah buaya (aloe vera). Mereka bilang untuk suaminya di rumah. Tetapi mereka memintanya dengan tersenum malu-malu, mungkin karena saya si pemilik tanaman itu, justru tidak ambil pusing dengan penggundulan kepala saya.

Bicara lidah buaya, orang percaya bahwa tanaman ini katanya sakti untuk menyuburkan dan menumbuhkan rambut di kepala. Entah kalau di bagian tubuh yang lain, saya tidak tahu. Mau percaya? Lihat saja semua label shampoo lidah buaya hanya mengatakan untuk rambut kepala, tidak di bagian tubuh yang lain.

Tetapi ngomong-ngomong soal tanaman lidah buaya, apakah tanaman ini memang mirip dengan bentuk lidah buaya? Apakah ada yang pernah melihat lidahnya si buaya ini, saat ia menganga lebar? Hahaha…

Pertanyaan ini menggelitik saya sudah sejak lama. Apakah buaya punya lidah? Saya menejelajahi internet dan membaca beberapa buku pintar,tetapi tidak ada keterangan tentang lidah si buaya ini yang memuaskan. Bahkan juga nongkrongin tayangan-tayangan satwa liar di berbagai stasiun televisi. Saya tidak pernah lihat buaya menjulurkan lidahnya, seperti halnya ular, kadal dan komodo. Atau singa yang sedang menjilati tubuhnya.

Dan saya pun bertanya ke teman-teman yang tahu atau merasa tahu. Juga yang sok tahu tentang buaya ini. .Pertama, ada yang bilang, bahwa setiap makhluk hidup - termasuk buaya - punya lidah, karena lidah berfungsi untuk membantunya dalam proses mengunyah. Salah satunya teman saya eks IPB Bogor.

Kedua, yang mengatakan bahwa buaya memang tidak punya lidah. Kalau pun punya lidah, terlalu kecil dan tidak berfungsi seperti hewan yang lainnya. Nah, pendapat yang ini disuarakan oleh teman saya dari ITB Bandung.

Teman ITB saya ini lebih lanjut menyatakan, bahwa bentuk tanaman lidah buaya sekarang ini lebih mendekati bentuk moncong atau bahkan ekor buaya. Alasannya juga masuk akal. Memangnya, seperti apa sih betnuk lidahnya buaya?

Jika lidah buaya seperti tanaman lidah buaya, pasti akan mencederai mulut bagian dalam buaya itu., terkena bagian yang tajam di sisi-sisinya. Kasihan ‘kan?

Jadi sebaiknya kita sebut apa tanaman ini? Lidah buaya? Ah, rasanya kurang tepat. Siapa yang pernah melihat lidahnya buaya secara jelas? Seperti apa sih? Bagaimana dengan moncong buaya atau ekor buaya yang mengibas-ngibas ke kiri dan ke kanan? Rasanya ini lebih kena. Cuma biaya sosial untuk penggantian namanya itu lho, mahal sekali. *** (6 – 26 Maret 2008, Urip Herdiman K.)

Labels: