Deja Vu, Aku (Pernah) Melihatmu
DEJA VU, AKU (PERNAH) MELIHATMU

Kau datang begitu cepat,
dan cepat pula berlalu seperti matahari senja
yang singgah sejenak di hati
Kau mungkin datang dari masa silam yang jauh,
sejauh kakiku melangkah ke dalam kabut waktu
dan menemukanmu di sebuah pantai di benua yang hilang
Kulihat lagi kau pada beberapa kehidupan
Di sebuah jembatan bambu
tempat dimana pedang-pedang mencium darah
Di sebuah padang rumput
tempat dimana hujan panah api menyiram kita
Di sebuah kereta kuda
tempat dimana peluru-peluru menembus tubuh
Dan di sebuah altar
tempat dimana ikrar yang membelenggu jiwa kuucapkan
Kau berjalan di batas cakrawala
ditelan gelap malam
Dan celibacy ini masih mengikatku
Sawangan – Jakarta , 10 – 18 Juli 2008
Urip Herdiman K.
Labels: Puisi
1 Comments:
Wow... pilihan katanya....
Spechless deh...
Post a Comment
<< Home