DUNIA YANG LAMBAT
Aku melangkah. Aku melangkah perlahan-lahan. Perlahan-lahan sekali. Perlahan-lahan. Satu…dua…tiga… Kanan…kiri…kanan… Aku melangkah di atas garis, perlahan-lahan. Aku merasakan setiap langkah kakiku, perlahan-lahan. Aku merasakan kakiku melangkah. Angkat… Letakkan tumit… Menjejakkan kaki… Perlahan-lahan sekali. Semua dirasakan sebagaimana adanya. Duapuluh satu…duapuluh dua…duapuluh tiga… Kanan…kiri…kanan… Perlahan-lahan. Tanpa bunyi, hanya sunyi. Aku melangkah perlahan-lahan di atas garis yang melingkar. Perlahan-lahan sekali. Aku kembali ke titik awal darimana semula aku berangkat.Semua kembali ke titik awal. Semua kembali ke asal mula. Perlahan-lahan. Empatpuluh tujuh…empatpuluh delapan…empatpuluh sembilan… Kanan…kiri…kanan… Aku melangkah perlahan-lahan sekali. Aku melangkah perlahan-lahan. Aku melangkah. Aku. A.
Jakarta, 29 Juli - 1 Agustus 2008
Urip Herdiman K.
Labels: Puisi
2 Comments:
jiwaku merayap karenanya
tarik nafaaassss........
........
......
....
..
.
.
.
hembuskan pelan
.........
*meditasi berjalan*
wuaduh om urip lagi belajar nari tango ya? kok pakai menghitung langkah, kiri..kanan...
tapi om, it takes two to tango lho!
(hehe..yg ini nyindir abees!)
Post a Comment
<< Home