The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, August 13, 2008

Dowsing dengan Pendulum (Bagian Ketiga)

DOWSING DENGAN PENDULUM
(Bagian Ketiga)


Oleh :

Urip Herdiman K.*

Prasyarat untuk Pembacaan Pendulum

Penulis punya pengalaman bahwa semakin sering membawa pendulum kemana pun pergi, itu semakin baik. Sebab karakter diri kita dan karakter pendulum itu akan semakin erat dan menyatu. Selain tentu saja, kita bisa berlatih dan atau melakukan pembacaan pendulum setiap saat, kapan saja dan dimana saja, untuk segala hal yang menarik perhatian kita .

Tempatkanlah pendulum dalam satu kantong kecil, mungkin bekas kantong cincin, atau kantong kulit, untuk menyimpannya. Dan tempatkan di saku baju. Jangan diletakkan di dompet yang ditaruh di pantat. Penulis punya feeling tampaknya kurang bagus jika pendulum ditempatkan di pantat. Anda pasti bisa memaklumi sendiri.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah sebaiknya kita melatih kelenturan tangan atau lengan yang dominan, yang dipergunakan untuk menggantung pendulum jika sedang melakukan pembacaan pendulum. Otot-otot lengan yang terlatih, sangat membantu kita untuk relaks. Karena dalam bermain pendulum, kita perlu relaks, obyektif dan berpikiran jernih. Terutama jika kita melakukan pembacaan pendulum utnuk diri kita sendiri. Disini kadang kala unsur subyektifnya ikut masuk, sehingga kita tidak mendapatkan jawaban yang benar dan obyektif; yang kita dapatkan hanyalah jawaban yang kita inginkan dan subyektif. Kita perlu hati-hati dan banyak berlatih untuk mencapai kondisi ini. Janganlah cepat putus asa dan bosan. Mungkin sekali-sekali kita boleh saja istirahat berlatih dalam satu dua hari. Atau kita cari variasi lain untuk berlatih. Belilah buku-buku tentang dowsing/ pendulum dan kita akan menemukan teknik-teknik baru.

Selain itu, kebiasaan-kebiasaan seperti merokok, banyak minum kopi, begadang yang sifatnya negatif, sangat tidak menunjang kemampuan kita, karena membuat aura kita menjadi lemah. Jika aura lemah, maka itu pertanda kondisi fisik dan psikis kita sedang tidak baik. Kita tidak bisa melakukan pembacaan pendulum dengan baik.

Untuk mengetahui apakah aura kita sedang baik atau normal, kita tinggal meletakkan pendulum di atas telapak tangan sendiri. Maka pendulum akan mengukur aura diri kita. Perhatikanlah radius gerakan pendulum, intensitasnya, kecepatannya dan bentuknya. Untuk itu kita harus belajar bagaimana menafsirkannya. Sekalipun membutuhkan waktu cukup lama.

Gerakan pendulum, sesuai pengalaman penulis, adalah lemah, sedang dan kuat. Lemah berarti boleh sedikit dipercaya walau ada keraguan. Sedang berarti cukup dapat dipercaya. Dan kuat, dapat dipercaya tanpa ada keraguan.

Kita akan belajar menghadapinya perlahan-lahan dan bagaimana kita bersikap serta mempercayainya. Tentu saja kita boleh mengembangkan penafsiran sendiri.

Jika anda menekuni dowsing, termasuk pendulum, alat itu hanyalah memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Anda harus mengembangkan kemampuan dalam menafsirkan jawaban-jawaban pendulum Anda. Ross dan Wright menulis, ”...the answer is in the question, and learning to dowse is learning to ask the right questions.”

Cara Kerja Pendulum

Sekali kita menjadi dowser, bermain pendulum di muka orang lain, kita harus siap dengan pertanyaan: Apa yang membuatnya bekerja? Bagaimana cara kerjanya? Apakah Anda sendiri yang menggerakkan pendulum itua? Apakah ada jin-nya? Apakah memakai bacaan-bacaan tertentu?

Tidak pernah ada jawaban yang pasti dan memuaskan setiap orang. Itulah yang dikatakan oleh Ross dan Wright. Memang betul. Adalah tidak mudah untuk meyakinkan setiap orang bahwa pendulum bekerja berdasarkan prinsip-prinsip bioelektrik tubuh kita sendiri. Dan untuk itu, dibawah ini penulis mengetengahkan pendapat Ted Andrews yang memberikan penjelasan cukup masuk akal dan ilmiah.

Ted Andrews dalam bukunya ”Melihat dan Membaca Aura”, menulis bahwa pendulum (dan alat-alat dowsing lainnya) merupakan alat untuk berkomunikasi dengan alam tak sadar diri kita sendiri. Alam tak sadar menyadari segala interaksi dengan energi dari luar, tanpa mempedulikan betapa halusnya energi itu. Melalui alat-alat dowsing, kita membuka daya persepsi yang lebih hebat. Alat-alat dowsing merupakan jembatan antara sistem syaraf (dan alam tak sadar yang bekerja melaluinya) dengan medan energi yang berinteraksi dengan diri kita.

Khusus pendulum, Andrews menjelaskan, bahwa pendulum berinteraksi dengan medan energi tertentu, karena pendulum bekerja berdasarkan prinsip-prinsip bioelektrik.

Pikiran tak sadar (atau memori) berkomunikasi dengan diri kita melalui sistem syaraf. Alam tak sadar menyadari semua interaksi energi dalam medan diri kita sendiri, bahkan interaksi-interaksi di luar kelima indera jasmani kita. Interaksi-interaksi itu diasimilasikan dan kemudian dapat diakses dan dimunculkan ke alam sadar melalui meditasi, hipnotis, telepati, teknik-teknik lainnya, termasuk dowsing beserta alat-alatnya.

Sistem syaraf tubuh masih merupakan misteri besar, tetapi kita memang mengetahui bahwa sistem tersebut merupakan sistem komunikasi yang dinamis, halus, dan peka. Sistem itu berkomunikasi dengan pikiran tak sadar dan penginderaan batin yang lebih tinggi. Pendulum (dan alat-alat dowsing lainnya) memperkeras isyarat dari sistem syaraf menuju ke otot tak sadar untuk menciptakan tanggapan yang dapat dirasakan, dapat dikenali.

Alam tak sadar diduga mengendalikan 90% fungsi tubuh dan otak kita. Alam tak sadar juga merupakan sumber bentuk persepsi dan intuisi kita yang lebih tinggi, misalnya bentuk-bentuk yang tidak melewati kelima indera yang biasa, seperti ingatan, kreativitas dan pemikiran abstrak.

Sistem syaraf mengirimkan sinyal listrik dan impuls, yang menyebabkan pendulum bergerak, ayunan pendulum merupakan tanggapan ideomotor. Gerakan itu disebabkan oleh gerakan otot tak sadar yang dirangsang oleh alam tak sadar melalui sistem syaraf simpatik tubuh. Pesan halus yang diterima melalui aura tersimpan dalam sistem syaraf tersebut. Dengan perantaraan teknik alat-alat dowsing, pesan tersebut, dalam bentuk getaran listrik, dilepaskan, sambil merangsang tanggapan otot tak syang secara sadar dapat kita lihat melalui gerakan alat-alat dowsing, termasuk pendulum, yang menyusul. Pendulum dan alat-alat dowsing lainnya, adalah jembatan antara pikiran tak sadar dengan pikiran sadar.

Demikian penjelasan dari Ted Andrews yang penulis kutip, dari beberapa pendapat yang penulis temukan.

Dengan bahasa lain, pendulum dan alat dowsing, merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dengan pikiran tak sadar kita, dimana pikiran tak sadar mengirimkan jawaban dalam bentuk getaran listrik tubuh, dan pendulum mengeraskan sinyal-sinyal itu dalam bentuk gerakan-gerakannya. Dan tugas kitalah menafsirkan gerakan itu sesuai program atau kode yang sudah kita buat. *** (Bersambung)

Labels:

4 Comments:

Blogger Unknown said...

saya pernah nyoba, tapi kok jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang udah pasti bisa beda-beda ya pak? eh, nyobanya juga sesudah baca postingan sampeyan... ;)

11:59 PM  
Blogger Urip Herdiman Kambali said...

Konsentrasi kamu masih kurang. Terus saja berlatih dengan jawaban yang sudahkamu tahu, seperti hari, tanggal, bulan, ulang tahun, warna kartu, dll.

5:42 PM  
Blogger Unknown said...

Gimana hasilnya pak?

5:25 PM  
Blogger dugong said...

pendulum yang baik itu bahannya dari apa mohon pencerahannya, logam atau apa

4:17 AM  

Post a Comment

<< Home