The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Thursday, October 16, 2008

Jiwa yang Bebas dan Kau

JIWA YANG BEBAS DAN KAU

“Sebuah jiwa bebas akan lebih tenang tanpa keterikatan.”
- Kahlil Gibran, The Prophet

Aku terkejut membaca pesanmu yang terakhir. Katamu, kau hanya mengintip sesaat The Prophet itu. Semula aku berpikir kau memetiknya dari langit yang mendung. Langit kota yang rajanya sedang gundah gulana.

Pernah kukatakan padamu bahwa kita teman sejiwa. Apakah kita pernah bertemu di masa silam, di kehidupan yang lalu? Mungkin. Mungkin kita pernah berjumpa di masa silam, di suatu tempat, di suatu waktu. Karenanya kau selalu bisa membaca pikiranku. Ah, seharusnya kau mendengarkan lirik sebuah lagu. “…I’m eye in the sky/Looking at you/I can read your mind… ”

Dan aku yakin bahwa kita akan bertemu suatu waktu nanti, karena kita punya kehendak untuk selalu berjumpa. Jika tidak sekarang, mungkin di kehidupan yang akan datang. Karena kehendak itu mendorong kita untuk terlahir kembali. Sungguh, aku menikmati lingkaran samsara ini untuk bertemu denganmu.

Sawangan - Jakarta, 14 -17 Oktober 2008

Urip Herdiman K.

Catatan :
Petikan dari Eye in The Sky, lagu The Alan Parsons Project
dalam album Eye in The Sky, 1982.

Labels:

8 Comments:

Blogger Unknown said...

saya pernah melihat sebuah film klasik china, lupa judulnya, tentang samsara itu....
lantas di mana batas tepinya ketika setiap kehidupan kita membuat dosa?

12:50 AM  
Blogger Urip Herdiman Kambali said...

Tidak ada batasnya. Kita akan selalu terikat dengan samsara (lingakaran kelahiran, kematian dan kelahiran kembali). Jika kita bisa terbebas dari samsara, artinya kita mencapai nibbana atau nirwana.

5:25 PM  
Blogger Unknown said...

jadi hidup adalah lingkaran samsara begitu?

5:46 PM  
Blogger Urip Herdiman Kambali said...

Betul, kita hidup dalam lingkaran samsara. Keculai kita bisa mencapai pencerahan, maka kita akan bebas dari samsara itu. Kondisi itu yang disebut nibbana. Buddhis mengajarkan kitajalan untuk mencapai nibbana, artinya bebas dari samsara.

Tetapijangan buru-buru ah... Santai aja.

6:43 PM  
Blogger Unknown said...

saya gak bisa santai, nih.. ada "sesuatu" yang mengganjal di kepala Terus mencapai nibbana dan mencari pencerahan ada petunjuk nyatakah?

6:49 PM  
Blogger Urip Herdiman Kambali said...

Untuk itu perlu belajar meditasi yang benar.Dengan meditasi, seseorang belajaruntuk memurnikan pikirannya hingga mencapai pencerahan.Petunjuknya? Hmm...perlu cerita yang panjang neeh... Tetapi langkah pertama adalah belajar meditasi. Gheeto lo, Jeng Mays.

8:16 PM  
Blogger Unknown said...

OK deh...
aku akan mulai meditasi sore ini....

1:08 AM  
Blogger astrid savitri said...

wkwkwk...May dan Urip! Kalian itu berkomentar ttg puisi atau lagi chatting sih??


Tp, saya suka banget puisi ini..meski ide ttg 'pertemuan di kehidupan yg akan datang'rasanya agak seram :). And, uh..I wish I can read one's mind!

9:26 AM  

Post a Comment

<< Home