The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Thursday, October 16, 2008

Surat yang Datang Bertamu









SURAT YANG DATANG BERTAMU

Senja, ketika kau tiba di rumahmu yang selalu sepi, sepucuk surat tergeletak di depan pintu rumah. Sendiri. “Halo, sayang. Tolong buka diriku dan baca ya…” kata surat itu manja padamu.

Kau menatapnya dan meneliti siapa pengirim surat itu. Lalu kau letakkan di atas meja. “Nanti dulu, sayang, setelah mandi dan makan,” katamu bergumam lirih.

Selesai mandi, kau makan biskuit, membaca koran pagi yang letih seharian menunggu disentuh dan mendengarkan krisis keuangan global menderu-deru dari layar kaca. Kau menelepon seorang bidadari cantik yang belum pernah kau jumpai. Dan setelah itu berangkat tidur, entah pukul berapa saat itu. Kau tidak sempat lagi melihat jam meja.

Sepucuk surat datang bertamu dalam mimpimu. “Kenapa tidak segera kau buka diriku? “ katanya bertanya dengan nada kecewa.

Tiba-tiba kau terjaga, entah pukul berapa saat itu, lewat tengah malam. Dan mencoba mengingat-ingat apa mimpimu yang baru saja lewat.

Kau beranjak ke ruang tengah, mencari surat yang kau letakkan di meja, dekat koran yang terlipat rapi kembali. Kau temukan secarik kertas putih, berisi sebuah pesan singkat. “Sebuah surat dibuka untuk dibaca, sebuah mimpi dibaca untuk ditafsirkan. Aku pergi ke dalam mimpi-mimpimu.”

Sawangan - Jakarta, 14 Oktober 2008

Urip Herdiman K.

Labels:

2 Comments:

Blogger Unknown said...

awalnya seperti sebuah cerita sederhana...
tapi ternyata ada hal yang tersirat di dalamnya....

12:44 AM  
Anonymous Anonymous said...

jalinannya mantap. saya benar2 terhajar. tutur di bagian akhirnya sangat membangun nalar.

8:05 PM  

Post a Comment

<< Home