The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Tuesday, November 11, 2008

Telepon Tengah Malam

TELEPON TENGAH MALAM

Suatu malam,
ketika hujan baru saja usai
dan dingin menyapa tubuhku
kita berbicara dan tertawa bersama
di ujung telepon

Kau bercerita seperti bendungan yang jebol
mengalirkan kata-kata sampai jauh,
melewati tengah malam

“Nasib buruk masih setia padaku,”
katamu lirih.
“Dan tidak ada mimpi-mimpiku yang terwujud”

Lalu ketika kau bertanya mengapa,
aku menawarkan kacamata baru untuk melihat persoalannya
dari sudut karma dan reinkarnasi

Kau terdiam, aku pun tidak mendesak
“Oke, ini hanya satu alternatif saja dalam melihat persoalan.
Kapan-kapan akan kutelepon lagi,”
kilahku sembari menatap jam meja yang terlelap

“Terima kasih ya... Bulan depan pulsa telepon kamu meledak lho…”
balasmu

Kita pun tertawa bersama

Tetapi sungguh,
aku tidak tahu kenapa dan untuk apa
tertawa di malam selarut itu

Kurasa mendung masih menggayut di matamu yang pias itu

Bedahan, 31 Agustus 2008 – Jakarta, 12 November 2008


Urip Herdiman K.

Labels:

1 Comments:

Blogger Unknown said...

"tapi sungguh aku tidak tahu mengapa dan untuk apa....."

ah, aku malah bisa dengan jelas melihatnya....

10:43 PM  

Post a Comment

<< Home