The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Friday, February 06, 2009

Betis Ken Dedes

BETIS KEN DEDES

Ken Dedes turun dengan hati-hati dari kereta kencana,
sedikit mengangkat kainnya,
dan menginjakkan kaki ke dingklik di bawah.
Melangkah dengan anggun
kaki kanan pertama
kaki kiri kemudian.

Pagi yang ceria
ketika matahari tersenyum hangat
dan angin bertiup nakal
menyingkap ujung kain
memperlihatkan betis sang permaisuri

Aih…

Betis yang indah bak puting padi,
betis yang memancarkan sinar;
betis seorang wanita nareswari.

Tanpa sengaja seorang pengawal utama melihat betis kiri Ken Dedes.
Membuatnya terkejut, terpaku sesaat dan terpesona.
Kelelakiannya bangkit mengaum bagai singa.

Berhari-hari Ken Arok, pengawal itu,
tidak bisa tidur,
tak bisa memicingkan matanya.
Selalu terbayang-bayang dengan apa yang dilihatnya pagi itu,
di Taman Baboji.

Dan berhari-hari kemudian
betis itu masih ada di dalam matanya
melekat dalam pikirannya.

Tumbuh menjelma sebilah keris sakti yang haus darah,
menjadi sejarah.

Jakarta, 3 – 4 Februari 2009

Urip Herdiman K

Labels:

2 Comments:

Blogger Unknown said...

saya suka suka suka sekali puisi ini menyatakan sejarah dengan kata-kata indah... tetaplah menuliskan sejarah...

9:54 PM  
Blogger yanmaneee said...

nike react
off white
nike shox for men
balenciaga
nike kd 11
yeezy boost 350
jordan 12
adidas tubular
golden goose
retro jordans

6:28 AM  

Post a Comment

<< Home