The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Monday, July 06, 2009

Bibir Siapa?


BIBIR SIAPA?

1/

Sebuah paket pos sudah lelah menunggu di atas meja kerjaku. Tidak ada nama dan alamat si pengirim. “Dari siapa ya?” pikirku menebak-nebak.

Kubuka bungkusan itu yang ditutup dengan kertas kado motif bunga mawar warna pink. Kutemukan sebuah gelas cantik model lama dengan bekas bibir warna merah yang tertinggal di bibir gelasnya. Dan secarik kertas bertuliskan,”Apakah kau masih ingat denganku? Kita pernah minum bersama dari gelas ini.”

Ah, siapa orang yang mengirim paket gelas bibir ini?

2/

Aku makan berdua bersama dengannya, seseorang yang baru kukenal beberapa hari lalu. Bercakap-cakap panjang tentang sejarah Zen, Boddhidharma, meditasi, haiku, jalan pedang para samurai dan pengaruhnya dalam gaya hidup era post modern. Sampai akhirnya ia kehabisan minuman di dalam gelasnya yang kosong. “Mau tambah minumnya?” kataku menawarkan.

“Ah, tidak perlu. Tetapi boleh ‘kan aku minum sedikit dari gelasmu?” jawabnya sembari mengambil gelasku.

Tak ada alasan untuk menolaknya, karena tangannya lebih cepat dari pikiranku. “Silakan saja…” jawabku pendek.

Dan setelah itu aku menatap gelasku sendiri. Ada bekas bibir yang tertinggal di sana, warna merah.

Ah, apakah ia yang mengirim gelas itu padaku tempo hari?

Jakarta, 7 Juli 2009

Urip Herdiman K.

Labels: