Anak-anak Matahari Penjaga Pintu
ANAK-ANAK MATAHARI PENJAGA PINTU
Sama-sama anak matahari yang menjaga pintu,
pagi dan senja tak pernah saling bertemu muka.
Pagi selalu berdiri di timur dan bertugas membuka pintu,
membiarkan sinar mentari bertamu dengan hangat.
Senja selalu berdiri di barat dan bertugas menutup pintu,
membiarkan mentari pergi ke balik cakrawala mengejar mimpi.
Pagi dan senja saling mengetahui bahwa mereka ada dan saling merindukan.
Mereka berkirim kabar melalui angin yang membawa berita,
melintasi piringan jam dinding.
Tetapi itu tidaklah cukup.
Dan mereka pun memutuskan untuk saling berkirim kartu pos.
Senja menerima kartu pos dari pagi, dan membaca kata-katanya,
”Inilah aku, pagi.
Ayah datang dari timur membawa kehangatan.
Lihat senyumnya!”
Pagi menerima kartu pos dari senja, dan membaca kata-katanya,
”Inilah aku, senja.
Ayah pergi ke barat mengejar mimpi.
Lihat punggungnya!”
Sawangan, 7 Oktober 2007 – Jakarta, 20 Oktober 2009
Urip Herdiman K.
Labels: Puisi
1 Comments:
zhengjx20160707
christian louboutin outlet
gucci bags
abercrombie outlet
coach outlet
adidas nmd
louis vuitton handbags
concords 11
polo ralph lauren
coach outlet store online clearances
michael kors handbags
cheap jerseys
ray ban outlet
adidas originals store
air jordan shoes
louis vuitton handbags
air jordan 4
michael kors outlet clearance
michael kors outlet
adidas factory outlet
ralph lauren home
north face jackets
ray ban sunglasses
replica rolex watches
nike roshe run
coach outlet online
louis vuitton outlet online
nike roshe one
ray ban sunglasses
ray ban sunglasses
lebron 12
nike roshe run
michael kors outlet
michael kors handbags
ralph lauren
lebron james shoes 13
coach factory outlet
christian louboutin outlet
mont blanc pen
jordan concords
nike sb dunks
Post a Comment
<< Home