The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, December 16, 2009

Aku yang Disalibkan Sepanjang Abad-abad

AKU YANG DISALIBKAN SEPANJANG ABAD-ABAD

Berabad-abad Aku dibiarkan sendiri
mungkin di sudut-sudut ruangan
yang sepi dan dingin
atau di sebuah ruangan besar
yang ramai dan hangat

Siapa peduli pada-Ku?

Lalu pidato-pidato khotbah yang membosankan
Diceritakan kembali,
- berulang-ulang
mungkin Paskah, mungkin Natal
Dan lagu-lagu puja-puji dinyanyikan

Tetapi ketika lonceng gereja berdentang

(((Teng…!)))

Siapa yang masih ingat dengan-Ku,
- yang telah disalibkan sepanjang abad
dalam ketelanjangan
menebus dosa-dosa kita?

Aku memang selalu dibiarkan sendiri

Sawangan, 22 November 1993 – Jakarta, 17 Desember 2009

Urip Herdiman

Catatan :
Pernah diterbitkan dalam antologi puisi Meditasi Sepanjang Zaman di Borobudur, 2005.

Labels:

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

sejujurnya (realitanya), siapa sih yang nggak sendiri di dunia ini?

its bad, but its true.

hidup ini bukan soal menang kalah, untung rugi,
semua akan hilang waktu kita mati (dan itulah kenyataannya), yang tinggal hanya purpose, (untuk apa sebenarnya kita hidup?).

its all (totally) about purpose.

kalau kematian itu adalah nyata, (maksudnya hilang nyawa), maka manusia harus nanya untuk apa dia hidup? apa dibalik kematian?
karena kematian membuat semua yang ada di hidup ini sekarang menjadi nol/sia-sia.

kematian, jembatan yang real sekali untuk manusia bisa melihat the eternity dari yang temporal sekarang.

so what?

11:40 PM  
Blogger Urip Herdiman Kambali said...

Wah, sayang Anda tidak meninggalkan nama yang sebenarnya. Tetapi kalau melihat komentar di salah satu puisi yang terdahulu, Anda menyebut saya dengan 'Om', jangan-jangan saya cukup kenal Anda ya...

12:26 AM  

Post a Comment

<< Home