Dua Haiku, Hujan Dinihari

DUA HAIKU, HUJAN DINIHARI


1/
rintik hujan
di atas genting
menari

2/
rintik hujan
di luar jendela
bernyanyi


Sawangan - Gambeer, 29 November 2006

Urip Herdiman K.

Empat Haiku, Seekor Kupukupu

EMPAT HAIKU, SEEKOR KUPUKUPU

1/
tanggal berjatuhan
hari berganti
menjelma tahun

2/
di layar internet
seekor kupukupu
datang bertamu

3/
pejalan sunyi
di ujung telepon
berbagi kata

4/
perempuan memang aneh
susah diduga
seperti cuaca

Sawangan, 28 November 2006

Urip Herdiman K.

Di Dalam Film

DI DALAM FILM

ada denting piano
saat perpisahan terjadi
- ting

Sawangan, Rabu, 29 November 2006

Urip Herdiman K.

Foto-foto Malam KLA 2006

Di Lengkung Alis Mata Seorang Penyair

DI LENGKUNG ALIS MATA SEORANG PENYAIR

: Jo

dari sore yang cerah hingga malam yang indah, pemburupemburu kata berlabuh sesaat di lengkung alis matamu. bertukar mimpi, membaca puisi. dan berangkat lagi entah kemana mengikuti bintangbintang menuju pagi.

dan di lengkung alis matamu, selalu ada bintangbintang yang datang berteduh, dari kotakota yang jauh, untuk berbagi cerita dan pengalaman.

Sawangan, 26 November 2006

Urip Herdiman K.

De Gouverneur Generaal Bush

DE GOUVERNEUR GENERAAL BUSH

: vee

bush datang ke buitenzorg, kota hujan,
dengan mendongakkan kepala
seperti seorang gouverneur generaal
menginspeksi negeri bawahannya
membuat sibuk dan repot seantero negeri,
orangorang marah dan berdemo

atau janganjangan,
ia memang reinkarnasi van den bosch,
gouverneur generaal van nederlandsch-indies
yang dengan tangan besinya
memaksakan cultuur stelsel?

Sawangan, 21 November 2006

Urip Herdiman K.

Mengapa Jatuh Cinta?

MENGAPA JATUH CINTA?

(1)
cinta membuat kita
melayanglayang
dan berbungabunga

(2)
lantas mengapa
disebutnya
jatuh cinta?

(3)
adakah di sana
hukum gravitasi
bekerja diamdiam?

Sawangan, Senin, 20 November 2006 : 04.22

Urip Herdiman K.

Ranjangku Ranjangmu

RANJANGKU RANJANGMU

(1)
ranjangku yang sepi
bertahuntahun
dingin, tanpa nyonya

(2)
ranjangmu yang dingin
bertahuntahun
sepi, tanpa tuan

Bedahan, Sabtu, 18 November 2006 : 03.12

Urip Herdiman K.

Secangkir Mimpi Secangkir Sepi

SECANGKIR MIMPI SECANGKIR SEPI

(1)
secangkir kopi
di pagi hari
mengusir mimpi

(2)
secangkir kopi
di petang hari
menggusur sepi

Gambeer - Sawangan, 13 - 18 November 2006

Urip Herdiman K.

Khatulistiwa Literary Award 2006

KHATULISTIWA LITERARY AWARD 2006

(1)
tadi malam
seratus juta perak
tersenyum padaku

(2)
tahun ini
seratus jetty itu
belum milikku

Sawangan, Jumat, 17 November 2006 : 04.00

Urip Herdiman K.

Senja Di Stasiun

SENJA DI STASIUN

: echo

turun dari kereta ekspres
kita berpapasan jalan
aku ke selatan, kau ke utara

saling membisu
padahal kita pernah dekat

Bedahan, Rabu, 31 Mei 2006

Urip Herdiman K.

Bibir, Bibir, Bibir...

BIBIR, BIBIR, BIBIR...

(1)
dibibirnya yang seksi
kutemukan sepi
menanti pagi sendiri


(2)
dibibirnya yang basah
kutangkap resah
karena tak ada yang singgah

(3)
Apa yang kita ketahui tentang bibir? Bibir adalah pintu kecil ke alam semesta. Ada yang tebal, ada yang tipis. Ada yang lebar, ada yang mungil. Ada yang tersenyum, melengkung ke atas. Ada yang cemberut, melengkung ke bawah. Ada yang ramah, ada yang ceria, ada yang sinis, ada yang dower, dan ada yang manyun.

(4)
kulihat musim kemarau panjang
dibibirnya
yang gersang

(5)
kurawat bekas bibirnya
dibibirku
melalui tahuntahun yang beku

(6)
Apa yang kita rasakan tentang bibir? Mungkin bibir pertama atau bibir terakhir yang kita cium, kecuali kau menderita amnesia. Ada yang panas, ada yang hangat, ada yang dingin. Ada yang manis, ada yang pahit, ada yang asem. Ada yang basah merekah, ada yang kering kerontang. Dan ada yang mendesah... Aah!

(7)
aku menggigit bibirku
melihat bibir yang tertinggal
dibibir gelas

(8)
dan bibir siapa ini
tertinggal dibibirku
bersama mimpi yang melayang

(9)
Ketika bibir bertemu bibir, alam semesta pun bergerak melambat untuk memberi kesempatan penyatuan yin dan yang, positif dan negatif, siang dan malam, matahari dan rembulan, terang dan gelap, panas dan dingin.

Sawangan, 6 November 2006 - Jakarta, 8 November 2006

Urip Herdiman K.

Kereta Pagi Menuju Jakarta

KERETA PAGI MENUJU JAKARTA

: juliet alpha

saat keretaku terhenti di mulut Stasiun Gambir
kau menatapku,
dan bertanya lirih
: kenapa tidak menikah?

aku menatapmu dan menjawab perlahan,
setengah berbisik
: kenapa harus menikah?

(hening)

di stasiun,
aku menatap silhoutte wajahmu yang berlari

Jalan Perwira, Jumat, 19 Agustus 2005 : 14.19

Urip Herdiman K.

Bibir Immanuel

BIBIR IMMANUEL

(1)
lampulampu menyala
kulepas senja kujemput malam
di stasiun gambir

(2)
kucium mesra bibir immanuel
gereja tua di ujung pejambon
tanpa mengetuk pintu

Gambir, 13 Oktober 2006

Urip Herdiman K.

Tuhan

TUHAN

Kau lebih dekat daripada urat leherku
Kau beserta dengan diriku,
selalu
Kau hadir dalam diriku,
setiap waktu

Sawangan, Minggu, 24 September 2000

Urip Herdiman K.