Doa Malu-malu yang Setengah Memaksa, Di Usia yang Sudah Kadaluwarsa
DOA MALU-MALU YANG SETENGAH MEMAKSA,
DI USIA YANG SUDAH KADALUWARSA
Tuhan,
dengan segala kerendahan hati
aku meminta pada-Mu
Berikan aku kata, kujadikan ia puisi
berikan aku senja, kujadikan ia puisi
berikan aku malam, kujadikan ia puisi
berikan aku mimpi, kujadikan ia puisi
berikan aku hujan, kujadikan ia puisi
berikan aku badai, kujadikan ia puisi
berikan aku bintang, kujadikan ia puisi
berikan aku matahari, kujadikan ia puisi
berikan aku rembulan, kujadikan ia puisi
berikan aku awan, kujadikan ia puisi
berikan aku resah, kujadikan ia puisi
berikan aku sunyi, kujadikan ia puisi
berikan aku angin, kujadikan ia puisi
berikan aku api, kujadikan ia puisi
berikan aku air, kujadikan ia puisi
berikan aku marah, kujadikan ia puisi
berikan aku perang, kujadikan ia puisi
berikan aku senyum, kujadikan ia puisi
berikan aku rindu, kujadikan ia puisi
berikan aku cinta, kujadikan ia puisi
berikan aku cemburu, kujadikan ia puisi
berikan aku perempuan, kujadikan ia istri
berikan aku pelangi, kujadikan ia puisi
Tuhan,
jangan tunda lagi permintaanku ini
karena usiaku sudah kadaluwarsa
Amin!
Sawangan, 24 September 2006 – Jakarta, 25 April 2010
Urip Herdiman K.
Catatan :
Versi asli puisi ini dibacakan di acara pernikahan Anita Louise
– Anindya Barata pada Minggu, 25 April 2010
di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Labels: Puisi