The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Thursday, October 22, 2009

Negeri Malam

NEGERI MALAM

Seseorang meneleponku larut malam
dan bertanya,
“Dimanakah letak pagi?”

“Pagi terletak di sebelah timur, saat matahari terbit,”
jawabku.

“Dimanakah letak siang?”

“Siang terletak di atas kepala kita,
saat bayangan jatuh tepat di bawah kaki.”

“Dimanakah letak senja?”

“Senja terletak di sebelah barat, saat matahari turun.”

“Dan dimanakah letak malam?”

“Malam adalah negeri gelap
yang ditinggal pergi sang mentari
Waktu untuk bercinta, waktu untuk bermimpi
Saat untuk berdoa, saat untuk bermeditasi
Malam terletak di dalam pikiran kita.”

Dan aku mendengar ia tersenyum dari seberang sana,
“Selamat malam!”

Sawangan, 24 Februari 2006 - Jakarta, 22 Oktober 2009
Urip Herdiman K.

Labels:

Dari Mata Ke Mata

DARI MATA KE MATA

matamu menatap mataku
apakah kau ingin
mengatakan sesuatu?

mataku menatap matamu
apakah perlu aku
mengatakannya lagi?

Cideng, 22 Maret 2007

Urip Herdiman Kambali

Labels:

Teman yang Mesra

TEMAN YANG MESRA

Biarpun cintaku kandas di matamu
dan wajahmu membeku di hatiku

Tetapi bibir kita masih tetap berteman mesra

Bibirmu selalu mengundang bibirku
datang bertamu
Bibirku takkan membiarkan bibirmu
lama menunggu

Sawangan, 12 Juli 2008

Urip Herdiman K.

Labels:

Tuesday, October 20, 2009

Anak-anak Matahari Penjaga Pintu

ANAK-ANAK MATAHARI PENJAGA PINTU


Sama-sama anak matahari yang menjaga pintu,
pagi dan senja tak pernah saling bertemu muka.

Pagi selalu berdiri di timur dan bertugas membuka pintu,
membiarkan sinar mentari bertamu dengan hangat.

Senja selalu berdiri di barat dan bertugas menutup pintu,
membiarkan mentari pergi ke balik cakrawala mengejar mimpi.

Pagi dan senja saling mengetahui bahwa mereka ada dan saling merindukan.
Mereka berkirim kabar melalui angin yang membawa berita,
melintasi piringan jam dinding.
Tetapi itu tidaklah cukup.
Dan mereka pun memutuskan untuk saling berkirim kartu pos.

Senja menerima kartu pos dari pagi, dan membaca kata-katanya,
”Inilah aku, pagi.
Ayah datang dari timur membawa kehangatan.
Lihat senyumnya!”

Pagi menerima kartu pos dari senja, dan membaca kata-katanya,
”Inilah aku, senja.
Ayah pergi ke barat mengejar mimpi.
Lihat punggungnya!”

Sawangan, 7 Oktober 2007 – Jakarta, 20 Oktober 2009

Urip Herdiman K.

Labels: