Tragedi Agama
TRAGEDI AGAMA
1/
ada yang diturunkan dari langit
ada yang ditumbuhkan di muka bumi
menawarkan banyak pilihan
ada yang melihatnya sebagai pintu
yang lain melihatnya sebagai jalan
lainnya lagi melihat sebagai tangga
2/
semua mengajarkan cinta kasih, persaudaraan dan perdamaian
yang manis diucapkan bibir
yang merdu didengar telinga
tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan
sebagian besar lebih suka melihat perbedaannya daripada persamaannya
menilai yang lain dengan kacamata sendiri
dan mengklaim kebenaran mutlak sebagai miliknya
melahirkan konflik
dan sebagian kecil melihat persamaannya daripada perbedaannya
menanggalkan semua atribut
untuk membuka dialog
di banyak tempat di dunia ini
mungkin agama lebih banyak menjadi bagian dari persoalan
dan bukannya solusi
3/
ketika agama telah melembaga
yang ada hanyalah birokrasi ketuhanan
mereka tidak lebih dari biro sensus
yang menghitung berapa jumlah pengikut mereka
beserta amal perbuatan baik atau buruknya
dan di akhir pekan
menjual tiket ke surga dalam ceramah dan khotbahnya
hahaha…..
karena di zaman komersialisasi dan industri seperti sekarang ini
agamaagama tidak ada bedanya dengan merekmerek produk terkemuka
seperti McDonalds, Pizza Hut, Dunkin donuts,
BMW, CocaCola dan Microsoft
agama adalah brand
semua diukur dari target pemasaran dan penjualan
mempertahankan pangsa pasar yang sudah dikuasai
merebut pangsa pasar baru
dan berapa keuntungan yang didapat
sementara para tokohnya sibuk berebut kesempatan
untuk masuk televisi
harap maklum
ini juga zaman infotainment!
Sawangan – Jakarta, 22 - 26 Juli 2007
Urip Herdiman K.
Catatan :
Diinspirasikan dari buku Agama-Agama Dunia,
karya Michael Keene, terbitan Kanisius, 2006.