The Urheka Project : Mimpi Dalam Mimpi

"All that we see, or seem, is but a dream within a dream." - Edgar Allan Poe, A Dream Within A Dream, 1846.

Wednesday, July 30, 2008

Dunia yang Lambat

DUNIA YANG LAMBAT

Aku melangkah. Aku melangkah perlahan-lahan. Perlahan-lahan sekali. Perlahan-lahan. Satu…dua…tiga… Kanan…kiri…kanan… Aku melangkah di atas garis, perlahan-lahan. Aku merasakan setiap langkah kakiku, perlahan-lahan. Aku merasakan kakiku melangkah. Angkat… Letakkan tumit… Menjejakkan kaki… Perlahan-lahan sekali. Semua dirasakan sebagaimana adanya. Duapuluh satu…duapuluh dua…duapuluh tiga… Kanan…kiri…kanan… Perlahan-lahan. Tanpa bunyi, hanya sunyi. Aku melangkah perlahan-lahan di atas garis yang melingkar. Perlahan-lahan sekali. Aku kembali ke titik awal darimana semula aku berangkat.Semua kembali ke titik awal. Semua kembali ke asal mula. Perlahan-lahan. Empatpuluh tujuh…empatpuluh delapan…empatpuluh sembilan… Kanan…kiri…kanan… Aku melangkah perlahan-lahan sekali. Aku melangkah perlahan-lahan. Aku melangkah. Aku. A.

Jakarta, 29 Juli - 1 Agustus 2008

Urip Herdiman K.

Labels:

Sunday, July 27, 2008

Kedamaian Batin

KEDAMAIAN BATIN

Kedamaian batin bukan didapat dari duit di bank, melainkan lewat doa dan meditasi. Makin banyak seseorang berhubungan dengan Tuhan lewat meditasi, makin dia merasakan terselimuti dengan kedamian batin, yang menyejukkan tubuhnya, menenangkan denyutnya yang tak pernah berhenti, dan menggetarkan syarafnya dengan kegembiraan yang segar senantiasa. Kedamaian itu seperti air terjun yang tanpa bobot, yang membasuh segala resah, dan menggantikannya dengan rasa percaya diri yang baru dan penuh sukacita.

Kedamaian batin dimiliki mereka yang tahu bahwa Tuhan-lah satu-satunya harta bendanya!

Afirmasi :

Dari telaga keheningan batin, kureguk air jernih kedamaian-Mu!

Doa :

Segala yang kupunya adalah milik-Mu, Tuhan. Bimbinglah aku agar bisa melihat-Mu sebagai Sungai Kedamaian, mengalir tenang di tengah hamparan pasir pengalaman hidupku!

Catatan :
Dikutip dari Affirmations for Self-Healing, Kekuatan Kata untuk Penyembuhan-Diri, karya J. Donald Walters (Kriyananda). PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000, halaman 88 - 89.

Labels:

Friday, July 25, 2008

May

MAY
(Kayak)


May, now the sun has slipped away
Leaving the cold
Oh, how swift the night unfolds

May, now that light has the left the day
Darkness appears
Oh, let me hold you near

So take my hand and trust me my love
Wherever we may go
Together through the world

May, now the blue has turned to grey
Summer fades fast
Oh, how soon the leaves must fall

May, now the swallows fly away
Follow the sun
Oh, how quickly love’s undone

So hurry love and take my heart
Wherever you may go
Alone through the world

No one cant touch us now
We have our love
And though we can’t hold the summer for long
May you will leave though our love carries on

No one can touch you now
We had our love
And though the winter will come much too soon
May you must fly by the silver of moon

No one can touch us now
We had our love
And though the seasons will change much too soon
May you must fly by the silver of moon

Catatan :
Kayak, sebuah kelompok musik rock asal Belanda,
pimpinan Ton Scheerpenzeel.

Labels:

Thursday, July 24, 2008

Homecoming Day UI

Pengumuman I : Alumni UI

http://alumni.ui.edu/index.php

HOMECOMING DAY UI 2008:
Hari pulang kampus Alumni UI
dengan tema acara
"Anak UI heboh lagi ! : Bangkit & Bersatu Membangun Negeri"
Akan diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu, tanggal 26 & 27 Juli 2008 di Kampus UI Depok.

Kegiatannya antara lain :
PAMERAN FOTO & FILM DOKUMENTER SEJARAH KELAHIRAN UI
SERTA PAMERAN PROFIL UI MASA KINI,
TALK SHOW: "UI & TANTANGAN PERSOALAN BANGSA SAAT INI",
BAZAAR PASAR KAMPUS,
PANGGUNG KENANGAN,
OUTBOND ACTIVITIES, FUNBIKE CAMPUS TOUR,
KOMITMEN ALUMNI UI UNTUK KEMAJUAN BANGSA & acara menarik lainnya.
Segera daftarkan diri anda & teman-teman Alumni lainnya untuk bergabung dalam acara ini melalui email: homecoming_day@alumni.ui.edu

***


Pengumuman II : Alumni Sastra Jepang UI

Hallo, temen-temen Jurusan Jepang FS – UI. Datang ya di acara kangen akbar HOMECOMING DAY,
Depok, 26 – 27 Juli 2008

Khusus Minggu, 27 Juli 2008, kita janjian di lobby Fakultas Sastra (sekarang FIB – UI) pukul 11.00 WIB.
Dress code : putih – jeans

Sumber : SMS dari Didit (Sastra Jepang 80)

***

Pengumuman III : Alumni Sejarah UI 84

Sejarah 84, please forward :
Bersama dengan Homecoming Day UI, kita kumpul-kumpul lagi yuk
Sabtu, 26 Juli 2008 pukul 11.00 siang

- Urip, Ketua Sejarah 84 -

Pengumuman IV : Alumni Sejarah UI

Sejarah 84, kita kumpul lagi yuk dlm Homecoming Day UI
pada Sabtu, 26 Juli 2008 pk 11.00 di lobby FS – UI.
Please forward en tot ziens.
– Urip, Kepala suku -

Labels:

Monday, July 21, 2008

Teman yang Mesra

TEMAN YANG MESRA








Biarpun cintaku kandas di matamu
dan wajahmu membeku di hatiku

Tetapi bibir kita masih tetap berteman mesra

Bibirmu selalu mengundang bibirku
datang bertamu
Bibirku takkan membiarkan bibirmu
lama menunggu

Sawangan, 12 Juli 2008

Urip Herdiman K.

Labels:

Sunday, July 20, 2008

Lihatlah Dirimu Sendiri

LIHATLAH DIRIMU SENDIRI

Foyan berkata kepada Gaoan:

Ia yang mampu melihat ujung sehelai rambut yang jatuh tidak dapat melihat alis matanya sendiri, ia yang mampu mengangkat tiga puluh ribu pon tidak mampu mengangkat tubuhnya sendiri. Ini seperti murid yang cerdas yang mencela orang lain namun tidak mengenal dirinya sendiri.

Kumpulan tentang pengembala sejati

Catatan :
Dipetik dari Dua Angin: Seni Kepemimpinan Zen, Jilid 2. Oleh : Thomas Clearly. Penerjemah : Swarnasanti. Yayasan Penerbit Karaniya, Bandung, 1996, halaman 35. ***

Labels:

Thursday, July 17, 2008

Deja Vu, Aku (Pernah) Melihatmu

DEJA VU, AKU (PERNAH) MELIHATMU








Kau datang begitu cepat,
dan cepat pula berlalu seperti matahari senja
yang singgah sejenak di hati

Kau mungkin datang dari masa silam yang jauh,
sejauh kakiku melangkah ke dalam kabut waktu
dan menemukanmu di sebuah pantai di benua yang hilang

Kulihat lagi kau pada beberapa kehidupan

Di sebuah jembatan bambu
tempat dimana pedang-pedang mencium darah

Di sebuah padang rumput
tempat dimana hujan panah api menyiram kita

Di sebuah kereta kuda
tempat dimana peluru-peluru menembus tubuh

Dan di sebuah altar
tempat dimana ikrar yang membelenggu jiwa kuucapkan

Kau berjalan di batas cakrawala
ditelan gelap malam

Dan celibacy ini masih mengikatku

Sawangan – Jakarta , 10 – 18 Juli 2008

Urip Herdiman K.

Labels:

15 Juli

15 JULI

kau berada dalam sebuah
kereta yang melaju membelah pagi
teramat pagi karena kabut masih menyampuli
pohon daun jalan tiang bangunan jendela

: embun adalah penguasa

dingin yang menusuk pori-pori seperti
nyanyian menjilati kantuk yang masih
meringkuk malas di permukaan wajahmu
yang terayun antara impian hangat ranjang
dan tujuan kemana kakimu harus melenggang

seorang diri dalam sebuah
kereta yang melaju membelah pagi
membuatmu seperti ingin menangis
tanpa alasan apa-apa sekedar membulirkan
tetes haru biar sejuklah dadamu

menghirup angin baru, usia yang mencatat
jauh perjalananmu, ceria kanak-kanakmu
semangat remajamu, bijak dewasamu

: merayakan waktu kelahiranmu

*SELAMAT ULANG TAHUN OM URIP HK

Maria Ingrid
negeriajaib. blogspot. com
--
life, what is it but a dream?
-LC-

Catatan :
Puisi hadiah ulang tahun dari Maria Ingrid (Jogja). Diposting di milis puisi BungaMatahari pada Selasa, 15 Juli 2008. Thanks, Ingrid.

Labels:

Wednesday, July 16, 2008

The Sun, The Moon and I (Urip Mung Mampir Ngombe)

THE SUN, THE MOON AND I
(Urip Mung Mampir Ngombe)


1/
I close my eyes only for a moment
And the moment’s gone
All my dreams pass before my eyes a curiosity
Dust in the wind, all we are is dust in the wind…
“ *

2/
Matahari selalu mencintaiku, sejak dulu hingga sekarang. Bahkan mungkin sudah sejak kehidupan-kehidupanku yang terdahulu.

“Tunggu aku setiap pagi. Lihatlah ke timur. Aku ‘kan selalu terbit membawa kehangatan,” kata matahari, padaku lewat short message service.

Dan pada sore hari, ia berujar lirih, juga melalui pesan layanan singkat. “Maaf, aku harus pergi. Berlayar mengarungi waktu, memberikan penerangan dan kehangatan untuk semua.”

3/
Matahari yang baik. Matahari yang membawa semangat, kerja keras dan keringat. Ia bersinar untuk semua, tidak membedakan siapa pun yang ada di planet bumi ini. Ia tidak menanyakan apa warna kulit kita, bagaimana rambut kita, bagaimana mata kita, bagaimana hidung kita. Ia juga tidak menanyakan dalam bahasa apa kita berbicara, dan juga apa agama atau keyakinan kita. “Tidak perlu dan tidak ada waktu untuk itu,” jawabnya saat kutanyakan hal tersebut. “Diskriminasi bukan bisnisku.”

Aku tidak tahu sejak kapan ia ada. Para ilmuwan mengatakan bahwa umur matahari sudah milyaran tahun. Sungguh tua sekali. Dengan rentang waktu sepanjang itu, aku sudah tidak ingat lagi berapa kali aku dilahirkan dan menjalani kehidupan ini, berulang kali. Dimulai sebagai makhluk bersel satu, aku berevolusi selama jutaan tahun untuk mencapai puncak piramida sebagai manusia yang mendarah daging dan punya birahi.

4/
Aku tahu matahari mencintaiku, dan aku pun mencintainya. Tetapi aku juga mencintai rembulan, sang dewi malam, penebar mimpi.

Rembulan tidak selalu hadir setiap malam. Datangnya bulan memang susah dijadwalkan. Tidak pernah datang terlalu cepat, tetapi bisa saja bulan datang terlambat. Hmm…

Kadangkala ia menghilang, kadang ia hanya mengintip, seperti sabit. Lebih besar lagi, dan akhirnya rembulan bulat bundar penuh menghiasi langit malam. Cantik.

Sering kudengarkan musik-musiknya Blackmore’s Night untuk menghadirkan bulan purnama berwarna ungu mewarnai mimpi-mimpiku. Malam tak pernah berakhir bersama petikan jemari Blackmore yang menggerayangi dawai guitarnya.

Raise your hats and your glasses too
We will dance the whole night through
We’re going back to a time we knew
Under a violet moon
” **

5/
Apa yang dilakukan matahari, juga dilakukan rembulan. Ia memancarkan sinarnya yang mempesona untuk semua dan untuk siapa saja, tanpa membeda-bedakan. Hanya cuaca buruk dan awan yang nakal saja yang bisa menghalangi keduanya.

6/
Aku mencintai keduanya, matahari dan rembulan, tanpa membeda-bedakan mana yang lebih kucintai. Tak ada waktu untuk memikirkannya, karena hidup begitu singkat, seperti layaknya mimpi. “Urip mung mampir ngombe,” tulis seorang temanku yang kini menetap di Jogja, mengutip pepatah Jawa.

7/
Aku memejamkan mata, mendengarkan Kansas bernyanyi.


Sawangan, 26 April 2008 - Jakarta, 3 Juli 2008

Urip Herdiman K.

Catatan :
• Petikan lirik lagu Dust in The Wind milik Kansas.
** Petikan lirik lagu Under A Violet Moon milik Blackmore’s Night, dalam album Under A Violet Moon, 1999.

Labels:

Sunday, July 13, 2008

Cinta

CINTA

Kita meraih cinta bukan dengan dicintai, melainkan dengan mencintai.

Mustahil kita bisa mengenal cinta, jika kita mencoba menyuruh orang lain agar mendekat; tak mungkin pula kita mendapatkannya dengan mematok cinta kita di tengah-tengah mereka. Karena cinta itu tak berbatas, maka tiada pernah kita bisa menciptakannya. Kita hanya bisa menyalurkannya dari sumber yang Tak Berbatas kepada siapa saja yang kita jumpai.

Makin kita melupakan diri kita saat memberi kepada orang lain, makin baik pemahaman kita tentang apa itu cinta. Dan makin kita mencintai sebagai saluran cinta Tuhan, makin kita bisa memahami bahwa cinta-Nya-lah satu-satunya cinta di dunia ini.

Afirmasi :

Aku akan mencintai orang lain sebagai perluasan diriku sendiri, dan cinta yang kurasakan dari Tuhan.

Doa :

Wahai Yang Tak Berbatas, jadikanlah aku saluran cinta-Mu! Lewat diriku, tebarkan benih cinta ke hati yang gersang di mana pun kutemui. ***

Catatan : Dikutip dari Affirmations for Self-Healing, Kekuatan Kata untuk Penyembuhan-Diri, karya J. Donald Walters (Kriyananda). PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000, halaman 38 - 39.

Labels:

Thursday, July 10, 2008

Pilgrim

PILGRIM
(Enya)


Pilgrim, how you journey
on the road you chose
to find out where the winds die
and where the stories go.
All days come from one day
that must you must know,
you cannot change what’s over
but only where you go.

One way leads to diamonds,
one way leads to gold,
another leads you only
to everything you’re told.
In your heart you wonder
which of these is true;
the road that leads to nowhere,
the road that leads to you.

Will you find the answer
in all you say and do?
Will you find the answer
in you?

Each heart is a pilgrim,
each one wants to know
the reason why the winds die
and where the stories go.
Pilgrim, in your journey
you may travel far,
for pilgrim it’s a long way
to find out who you are…

Pilgrim, it’s a long way
to find out whou you are…

Pilgrim, it’s a long way
to find out who you are…

Catatan :









Album : A Day Without Rain, 2000.
Engineered : Nicky Ryan
Mixed : Enya and Nicky Ryan
Composed : Enya
Arranged : Enya and nicky Ryan
All instruments and voices : Enya
Lyrics : Roma Ryan

Labels:

Flu dan Batuk

FLU DAN BATUK

1/
“Hatchiii!”

2/








Flu dan batuk adalah dua sahabat yang mengembara dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Mereka berpindah tempat dengan menumpang udara yang bebas.

3/
Flu adalah anak kandung dari musim-musim yang berganti. Musim hujan, musim kemarau, musim bercinta, kembali ke musim hujan, begitulah seterusnya. Dua musim yang pertama sudah pasti, yang terakhir memang relatif.

Flu selalu memilih untuk menginap di lubang hidung, tempat dimana nafas berlayar masuk ke dalam, atau berjalan ke luar. Sangat menggangu, seperti polisi yang selalu tidur melintang di tengah jalan.

4/








Batuk adalah saudara dekat dari flu. Sahabat tubuh yang merangkak tua dan renta, tubuh yang rentan terhadap setiap benda asing yang masuk ke dalamnya.

Batuk senang menetap di tenggorokan, pusat pengaturan lalu lintas di dalam tubuh. Yang mana adalah nafas harus ke paru-paru, yang mana makanan harus ke lambung. Jika ia terjaga dan sedang beraktivitas, sungguh merepotkan. Apalagi bila ia mulai memukul, menendang dan mencakar.

Dengan batuk, suasana malam menjadi meriah, karena batuk mampu menandingi para penyanyi bakat alam seperti jangkrik dan kodok. Suara batuk juga bisa mengatasi lengkingan vokal Robert Plant dan Ian Gillan. Percaya atau tidak, batuk juga menjadi teman yang baik untuk menonton film hantu.

Dan masih dengan batuk pula, tubuh kita berlatih sit up untuk mengencangkan otot-otot perut. Mudah-mudahan ini bisa membentuk perut six pack seperti perut Ade Rai. Amien!

5/
“Hatchiii!”

Sawangan, 10 Juli 2008

Urip Herdiman K.

Labels:

Monday, July 07, 2008

Seru di Silverstone

SERU DI SILVERSTONE

Minggu malam (6/7/2008), saya menonton lagi lomba Formula 1, setelah sekian lama tidak sempat menonton karena alasan waktu, sibuk dan lain-lain, termasuk mengantuk. Kata-kata yang pas untuk tontonan Formula 1 GP Inggris adalah : dahsyat dan luar biasa! Seru!

Dari awal, sudah kelihatan bahwa cuaca di atas Sirkuit Silverstone, Inggris, berubah-ubah. Mendung, gerimis, hujan, kering, mendung lagi, hujan lagi. Begitulah ketika lomba dimulai, sirkuit dalam kondisi basah. Sempat kering, dan kemudian turun hujan lagi.

Semula saya ingin menonton bagian startnya saja, dan lap-lap awal, sekitar 10 menit. Tetapi baru lap awal saja, sudah langsung terjadi perebutan siapa yang akan memimpin, Heikki Kovalainen (McLaren – Mercedes) dengan rekan setimnya, Lewis Hamilton. Hamilton berhasil lepas dari kelompok pertama, dan melaju sendirian, hingga finish. Persaingan justru terjadi di kelompok kedua, yang berusaha mengejar Hamilton. Mereka adalah Kimi Raikkonen, Nick Heidfeld, Fernando Alonso, Robert Kubica, Rubens Barrichello dan beberapa pembalap lain.

Yang menarik adalah kejadian sepanjang lomba, akibat cuaca yang berubah-ubah dan lintasan balap yang semula basah, menjadi kering, menjadi basah lagi. Urutan pembalap dengan cepat berubah-ubah. Di lap pertama saja, David Coluthard sudah terlempar. Berikutnya pembalap-pembalap lainnya juga berguguran. Hampir separuh pembalap rontok.

Balap F1, membutuhkan banyak kejutan selama lomba. Insiden di start, insiden sepanjang lomba, senggolan atau tabrakan, mobil tergelincir keluar dari lintasan sirkuit, mesin meledak, mesin ngadat, dan sebagainya. Dan hujan yang bisa mengubah semua rencana pembalap dan tim pendukungnya. Rencana pitstop satu kali, bisa menjadi dua atau tiga kali. Belum lagi urusan ban yang sesaui dengan kondisi lintasan. Nah, ini yang ditunggu. Semuanya itu akan menjadi bumbu yang menyenangkan penonton.

Menonton Formula 1 sedikit berbeda dengan sepakbola. Butuh kesabaran. Kalau semua balapan berjalan mulus sesuai rencana dan cuaca cerah, balapan itu akan membosankan. Siapa yang pole position, siapa yang juara, sudah bisa ditebak. Apalagi jika suatu tim begitu dominan, seperti Ferrari di era Michael Schumacher. Mendingan tidur saja dan baca koran besok pagi. Selesai.

Sirkuit memang menentukan apakah balapan akan berjalan sesuai skenario atau tidak. Di sirkuit seperti Monaco, yang cepat tetapi sempit, pembalap tidak bisa saling menyusul, cuma insiden yang bisa mengubah urutan pembalap saja. Di sirkuit lain, mungkin peluang untuk overtaking sangat besar dan membuat penonton berdebar menunggu sesuatu. Selebihnya, semua berjalan sesuai skenario. Sebagai tontonan tidak menarik.

Patut kita tunggu seri GP Singapura bulan September 2008 ini, yang akan diselenggarakan malam hari. Bayangkan sebuah sirkuit di jalan raya kota, seperti Monaco, dan malam hari. Berapa banyak listrik yang akan tersedot untuk menghidupkan lampu-lampu penerangan sebagai penanda bagi pembalap? Eh, ngapain juga gue pikirin, Singapura kan negara tajir banget. Dan itu yang membuat Bernie Ecclestone kepincut sama proposal Singapura untuk balap F1 malam hari.

Dunia balap, dan olahraga dalam arti luas, membutuhkan kompetisi dan persaingan. Saling mengungguli, saling mangalahkan, saling menaklukkan, saling menghancurkan. Ditambah lagi psywar sebelum lomba, akan membuat semuanya menarik. Semua tentu dalam koridor sportivitas dan fairplay. Tuan rumah senang, sponsor untung, penonton puas, biarpun cuma nongkrong di depan pesawat televisi. Lho?

Hehehe… Memangnya Anda pikir saya ke Silverstone yang becek dan susah dicapai itu? Ya, nggaklah yaauuuwww! Orang Inggris saja mengeluh, apalagi saya yang gak punya pounds. *** (7 Juli 2008, Urip Herdiman K.)

Labels:

Sunday, July 06, 2008

Berbagi

BERBAGI

Kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta benda, melainkan jika kita bisa berbagi apa yang kita miliki dengan orang lain. Lalu identitas diri kita pun meluas, manakala kita mengalami , dan menikmati , kenyataan yang lebih agung.

Orang yang mau berbagi dengan orang lain akan bisa merasakan diri mereka tersirami dengan kebahagiaan batin, yang terus-menerus mengalir.

Berbagi adalah pintu untuk keluar dari penjara ketamakan diri. Inilah salah satu jalan paling terang menuju Tuhan.

Afirmasi :

Apa yang kuberikan kepada orang lain, tidaklah dengan percuma. Karena dalam kenyataan yang lebih agung, semua itu tetap milikku. Aku bahagia dalam kebahagiaan semua orang!

Doa :

Wahai Pengasih yang abadi, ajarilah aku menemukan kebahagiaan melalui orang lain. ***

Catatan : Dikutip dari Affirmations for Self-Healing, Kekuatan Kata untuk Penyembuhan-Diri, karya J. Donald Walters (Kriyananda). PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000, halaman 10 – 11.

Labels:

Thursday, July 03, 2008

Under A Violet Moon

UNDER A VIOLET MOON
(Blackmore’s Night)









Dancing to the feel of the drum
Leave this world behind
We’ll have a drink and toast to ourselves
Under a Violet Moon

Tudor Rose with her hair in curls
Will make you turn and stare
Try to steal a kiss at the bridge
Under a Violet Moon

Raise your hats and your glasses too
We will dance the whole night through
We’re going back to a time we knew
Under a Violet Moon

Cheers to the Knights and days of olde
The beggars and the thieves
Living in an enchanted wood
Under a Violet Moon

Fortune teller what to you see
Future in a card
Share your secrets, tell them to me
Under a Violet Moon

Close your eyes and lose yourself
In a medieval mood
Taste the treasures and sing the tunes
Under a Violet Moon

Tis my delight on a shiny night
The season of the year
To keep the lanterns burning bright
Under a Violet Moon

Catatan :










Album : Under A Violet Moon, 1999
Music and lyrics : Ritchie Blackmore dan Candice Night
Ritcchie Blackmore : all guitars, mandolin, bass, renaissance drum, tamborine
Candice Night : vocals, pennywhistle
John Ford : background vocals
Peter Rooth : bass
Jens Johansson : keyboards

Labels:

Tuesday, July 01, 2008

Balasan dari Maria Ingrid untuk Puisi "Tuhan dan Hal-hal yang Tak Selesai di Dalam Gelas"

tunggu,
kita masih belum selesai

aku tahu bayang siapa di dasar gelas
yang terpantul dari kepala anggurmu

ketika hujan menikam tatapan kita pada dokar yang melaju
dan angin basah mengipas ujung-ujung rokku
tidakkah kau bercerita di balik altar masa lalu?

sedang aku melayang ke tentu saja, sang bintang utara

bagaimana bisa selesai
jika lingkar samsara begitu membuat lena
: doa terdaras di tiap bulir rosari
aroma subuh ditingkahi bunyi lonceng gereja
rasa lega setelah bulir beras menempel di dahi

percayalah,
banyak yang minta pada Tuhan agar jangan selesai
meski ada juga yang menyudahi sebelum waktunya usai

dan kita selalu bertemu lagi
tidak sekarang, mungkin nanti
seperti pada suatu pagi
di stasiun kereta api

aku mabuk hidup
kau juga

nikmat sekali
bukankah?

Jogja, 1 Juli 2008

Maria Ingrid

Catatan : Balasan dari Maria Ingrid ini diposting di milis BungaMatahari dan Apresiasi Sastra oleh Malaikat Kecil, pseudoname Maria Ingrid, 1 Juli 2008.

Labels: